Pariwisata kabupaten Nganjuk memang belum sepopuler daerah lain di Jawa Timur seperti Banyuwangi maupun Malang. Namun dengan segala potensi alam yang dimiliki, kabupaten yang dikepung daratan Bojonegoro, Jombang, Kediri, Ponorogo dan Madiun ini layak untuk diperhitungkan. Sebab wilayah ini punya destinasi wisata yang komplit mulai dari alam hingga peninggalan sejarah.
Baca juga : Ngopi di Garden Coffee 294 Bandung, Serasa Nongkrong di Tengah Hutan
Kabupaten Nganjuk diapit oleh dua gunung yaitu Gunung Wilis dan Pegunungan Kendeng, hal ini pula yang menyebabkan daerahnya memiliki hembusan angin yang kencang hingga akhirnya julukan sebagai Kota Angin melekat pada kabupaten ini. Traveler yang menginginkan liburan asyik dan ramah biaya bisa memilih kota ini sebagai tujuannya. Berikut 8 rekomendasi destinasi yang layak untuk kamu kunjungi.
1. Air Terjun Sedudo Bisa Jadi Tujuan Pertama, Konon Airnya Bikin Awet Muda
Kunjungan pertama di Nganjuk bisa kamu jatuhkan pilihan pada Air Terjun Sedudo. Mengapa? Kita pasti masih ingat tragedi longsor yang terjadi di kawasan obyek wisata ini pada awal-awal tahun ini. Pasti kamu penasaran ingin tahu langsung bagaimana kondisi terkini air terjun berketinggian 105 meter dan berada di lereng Gunung Wilis tepatnya di ketinggian 1.438 mdpl ini.
Air Terjun Sedudo berada di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, traveler bisa menempuhnya dengan perjalanan darat kurang dari satu jam dari pusat kota. Air terjun ini memiliki mitos yang unik, konon siapa saja yang mandi dengan airnya di bulan Muharam makan wajah mereka akan awet muda. Sayangnya tragedi longsor yang terjadi awal tahun ini membuat kolam pemandian di tutup selamanya. Pemkab Nganjuk kini tengah membangun kolam pemandian baru di lokasi yang lebih aman.
Lokasinya bisa lihat di google maps berikut :
2. Air Terjun Roro Kuning di Desa Bajulan
Air Terjun lain yang bisa kamu jumpai di Kabupaten Nganjuk yaitu Air Terjun Roro Kuning. Air terjun ini berada di desa Bajulan yang berjarak 30 km ke arah selatan dari pusat kota. Terjunan airnya tidak terlalu tinggi hanya sekitar 10-15 meter saja. Namun yang menjadi unik dari air terjun ini adalah aliran airnya yang tidak terjun tapi seperti mengalir lewat sela-sela batuan cadas. Itulah kenapa warga sekitar kemudian menamainya sebagai Air Terjun Mrambat.
Air Terjun Roro Kuning menjadi saksi bisu sejarah perjuangan Jenderal Sudirman saat memimpin perang gerilya sehingga di kawasan ini dibangun pula monumen perjuangan. Menurut sejarah nama air terjun ini diambil dari nama puteri kerajaan Kediri dan Dhoho yang masing-masing bernama Roro Kuning dan Rating. Berkunjung ke sana traveler tidak cuma disuguhi pemandangan air terjun saja sebab obyek wisata ini berada di tengah hutan pinus. Kamu bisa juga bersantai di hutan pibus yang sejuk dan fotogenik ini.
3. Air Terjun Singokromo, Konon Pernah Jadi Tempat Berkumpulnya Harimau
Kalau kamu mau blusukan di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk sebenarnya ada puluhan air terjun cantik yang bisa kamu temui. Hampir semuanya tersembunyi di dalam hutan di kaki Gunung Wilis. Namun demikian hal tersebut pula yang secara alami melindungi air terjun dan alam sekitarnya agar tetap asri dan terjaga kealamiannya.
Satu lagi yang pantang terlewat yakni Air Terjun Singokromo. Air terjun yang hanya memiliki tinggi 20 meter ini punya debit air yang cukup deras dengan suasana sekitar yang masih perawan. Jalan menuju ke lokasi memang sedikit menantang tapi hamparan bunga mawar akan menemanimu sepanjang perjalanan menuju ke air terjun. Meski indah namun sebenarnya air terjun ini punya cerita yang cukup bikin bergidik soalnya dahulu air terjun ini merupakan tempat berkumpulnya harimau dan singa untuk kawin. Ada mitos lain yang mengatakan bahwa seseorang yang masih lajang dan mandi di sana akan segera dapat jodoh.
4. Gua Margo Tresno, Berkunjung Dengan pasangan Konon Bisa Bikin Langgeng
Berada di Pegunungan Kendeng, Dusun Cabean, Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk, Gua Margo Tresno cukup terkenal di telinga warga sekitar lantaran gua ini secara aktif masih digunakan sebagai lokasi ngalap berkah di hari-hari tertentu sehingga wajar jika kesan mistis nampak lekat dengan gua ini.
Gua ini tersimpan di dalam hutan jati, traveler harus menyusuri jalan setapak yang cukup terjal sebelum akhirnya tiba di depan mulut gua. Ada cerita menarik dibalik pemberian nama gua ini, Margo Tresno diambil dari bahasa Jawa yang punya arti Jalan Cinta. Jadi masyarakat sekitar percaya jika traveler yang berkunjung ke sana dengan pasangannya maka akan mendapatkan berkah dan membuat hubungan mereka jadi langgeng.
5. Candi Lor yang Konon Menjadi Simbol Awal Berdirinya Kabupaten Ini
Nganjuk punya banyak situs candi peninggalan sejarah, salah satunya adalah Candi Lor yang terletak di desa Candirejo, Kecamatan Loceret. Kondisinya memang tidak terawat hal ini nampak dari sebagian besar bangunannya yang terdiri dari tumpukan batu bata merah ini telah rusak parah. Pun demikian candi ini punya sejarah panjang terkait berdirinya Nganjuk.
Masyarakat percaya jika candi ini adalah simbol awal berdirinya kota Nganjuk yang dibuktikan dengan adanya bukti berupa prasasti Anjuk Ladang yang ditemukan di sana. Namun yang paling menarik dari candi kuno ini adalah keberadaan pohon besar yang tumbuh di atasnya. Kalau dilihat dengan seksama candi ini jadi terlihat mirip dengan situs Angkor Wat di Kamboja bukan?
6. Candi Ngetos, Inilah Makam Raja Hayam Wuruk, Penguasa Majapahit
Nganjuk tidak hanya memiliki satu situs candi saja, selain Candi Lor ada pula Candi Ngetos yang wajib kamu kunjungi. Candi ini terletak di desa Ngetos, Kecamatan Ngetos yang berjarak 17 km dari pusat kota. Nasibnya setali tiga uang dengan candi Lor, tidak ada perhatian serius untuk memugar peninggalan sejarah ini padahal candi ini termasuk salah satu situs penting.
Candi Ngetos diperkirakan dibangun pada abad kelima belas dan dipercaya sebagai makam dari raja Majapahit yang bernama Hayam Wuruk. Sayangnya secara fisik bangunan ini sudah banyak yang rusak dimakan waktu. Hal ini juga dipengaruhi oleh struktur penyusunnya yang terbuat dari tumpukan bata merah sehingga tidak tahan lama.
7. Air Terjun Ngebleng, Asik Buat Basah-Basahan Bareng
Beralih ke dusun Ndoesie/Tondowesi, desa Pule, kecamatan Jatikalen, kabupaten Nganjuk. Kita kembali lagi menyambangi wisata alam berupa air terjun. Adalah Air Terjun Ngebleng yang punya tiga tingkat dan bentuk terjunan yang unik. Tempat ini tengah populer di Nganjuk dalam beberapa bulan terakhir lantaran foto-foto kecenya tersebar di media sosial.
Keberadaan air terjun ini tersembunyi di dalam hutan dan jauh dari perkampungan. Dari kampung terakhir, traveler musti berjalan kaki sejauh 2 km. Namun pemandangan indah di air terjun Ngebleng akan membuatmu lupa betapa lelahnya perjalanan yang sudah kamu lalui. Di bawah air terjun terdapat kolam alami yang bisa digunakan untuk mandi dan berenang.
8. Menyaksikan Matahari Terbit Maupun Terbenam yang Menawan di Puncak Sekartaji
Gunung Wilis adalah satu gunung yang menjadi favorit traveler untuk didaki. Salah satu puncak yang paling banyak dikunjungi yaitu puncak Limas. Tapi sebelum menuju ke puncak banyak traveler yang istirahat sejenak di puncak Sekartaji. Kebanyakan pendaki akan bermalam di sana sebab pemandangan dari puncak ini sungguh luar biasa baik di pagi atau pun sore hari.
Malam hari di Puncak Sekartaji sungguh romantis, kamu bisa melihat gemerlap lampu kota Kediri dan juga Nganjuk secara bersamaan. Di kawasan ini juga terdapat semacam tugu yang terbuat dari tumpukan batu seperti candi. Kabarnya ini merupakan bekas petilasan dari Dewi Sekartaji.
Mungkin ada tempat-tempat lain yang menarik namun belum disebutkan Travelingyuk? Sobat Travelingyuk bisa melengkapinya dengan mengisi kolom komentar. Next