Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi yang sudah begitu akrab di telinga para traveler. Kebanyakan yang datang ke sini biasanya ingin melihat langsung artefak budaya dan adat istiadat masyarakat Toraja. Namun bagi yang menyukai keindahan alam, bisa datang ke air terjun Talondo Tallu.
Baca juga : Unko Museum, Wahana Unik Jepang dengan Spot Instagenic Bertema Aneh
Dari sekian banyak air terjun yang ada di Tana Toraja, Talondo Tallu termasuk salah satu yang cukup populer. Bukan cuma sekedar menawarkan pemandangan indah dan suasana menyegarkan, lokasi ini juga terbilang unik. Sebab tak seperti lokasi sejenis pada umumnya, aliran air Talondo Tallu memiliki tiga cabang berbeda.
Setelah ditelisik, Talondo Tallu juga punya kisah bernuasa mistis di balik kemegahan dan keindahannya. Nuansa mistis apa yang dimaksud? Daripada penasaran, berikut Travelingyuk berikan penjelasan lengkapnya.
Bercabang Tiga
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Air Terjun Talondo Tallu memiliki tiga cabang yang membuatnya tampak lebih unik dibandingkan air terjun lain pada umumnya. Percabangan tersebut terjadi karena aliran air dari Sungai Pekalian dan Rabung, yang kemudian bertemu dan menjadi Sungai Talondo. Pemandangan yang tersaji pun begitu unik, meski untuk mencapai lokasi ini pengunjung harus berjalan kaki selama kurang lebih delapan kilometer.
Tepat di pertemuan tiga aliran terdapat sebuah kolam dengan air yang begitu jernih. Biasanya pengunjung yang datang ke sini akan menghabiskan waktu di sana untuk berenang dan menyegarkan diri dari panasnya cuaca sekitar. Tak hanya itu, udara di kawasan ini juga sangat segar hingga pas sekali untuk bersantai.
Mengandung Aura Mistis
Selain indah, Air Terjun Talondo Tallu ternyata menyimpan sejumlah kisah menarik bernuansa mistis. Menurut penuturan penduduk sekitar, di dalam kolam air terjun terdapat sejenis belut berukuran besar yang disebut dengan istilah Masapi. Hewan tersebut tidak boleh ditangkap apalagi dimakan, kecuali pelakunya ingin sesuatu yang buruk terjadi pada keluarga mereka.
Tak cukup sampai di situ, para pengunjung Talondo Tallu kabarnya juga dilarang mengenakan pakaian hitam ketika datang ke sini. Tidak disebutkan apa alasannya, namun himbauan tersebut sudah disampaikan secara turun-temurun pada penduduk di wilayah ini.
Dijaga oleh seorang nenek
Di Talondo Tallu juga terdapat seorang nenek tua yang berperan sebagai penjaga air terjun. Nenek ini sudah berusia 70 tahun dan bernama Bungan. Namun penduduk sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan Ne’Sewa atau Indo Talondo.
Selain statusnya sebagai penjaga, Indo Talondo juga bukan orang sembarangan. Rambut panjangnya terurai hingga delapan meter dan konon tak bisa dipotong dengan gunting biasa. Penduduk setempat meyakini bahwa Indo Talondo bisa merasakan tanda-tanda terjadinya bencana lewat rambutnya. Sayangnya, tidak semua pengunjung bisa melihat sang nenek penjaga kecuali ada izin dari pemangku adat.
Fasilitas masih kurang
Terlepas dari keindahannya, Air Terjun Talondo Tallu masih kurang dalam hal fasilitas. Akses jalan menuju lokasi ini sangat sulit karena masih berupa tanah. Tak jarang ada kendaraan yang terjebak jika kebetulan sedang terjadi hujan lebat. Warga setempat hingga kini masih mengharapkan bantuan pemerintah untuk memperbaiki akses jalan dan membangun tempat menginap sementara.
Bukan cuma peninggalan budaya, Tana Toraja ternyata juga menyimpan keindahan yang luar biasa lewat Air Terjun Talondo Tallu. Bagaimana, ada yang tertarik untuk coba berkunjung dan merasakan kesegaran lokasi menarik ini? Next