Bagi yang bersuku Batak atau ingin tahu lebih dalam soal sejarah dan budayanya, lebih baik datang ke Desa Sianjur Mula-mula di Panguruan. Perkampungan yang berada di wilayah Samosir, Sumatra Utara, ini diyakini oleh banyak orang sebagai tempat asal Suku Batak pertama.
Baca juga : Sleeper Bus di Indonesia, Liburan Nyaman Tanpa Pegal
Selain punya nilai sejarah dan budaya amat tinggi, Sianjur Mula-mula juga terletak di lokasi indah. Desa yang menjadi bagian dari Pulau Samosir ini dikelilingi perbukitan indah dan juga hamparan lahan hijau yang sangat memanjakan mata. Tak heran jika banyak wisatawan sering mengunjungi kawasan ini.
Suku Batak Pertama
Garis keturunan suku Batak diyakini bermula dari Siraja Batak, yang berasal dari desa ini. Siraja Batak memiliki dua orang putra, Doli dan Raja Isumbaon. Setelah beberapa garis keturunan, Doli kemudian diketahui sebagai nenek moyang dari sejumlah marga yang akrab di telinga seperti Pasaribu, Batubara, Haraphap, Lubis, serta masih banyak lagi.
Orang-orang di Desa Sianjur Mula-mula benar-benar memegang teguh sejarah dan urutan silisilah tersebut. Siapapun yang datang ke kampung mereka, asalkan masih punya marga yang bertautan dengan keturunan raja, bakal disambut dengan hangat. Tak ubahnya seperti saudara sendiri.
Namun bagi orang Batak yang marganya tak berhubungan dengan mereka, siap-siap saja mendapat perlakuan dingin. Hal ini sudah beberapa kali dialami oleh para pengunjung dan kabarnya sudah menjadi sebuah kebiasaan yang bertahan lama.
Air Tujuh Rasa
Desa Sianjur Mula-mula punya sejumlah tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Aek Pitu Dai atau jika diartikan secara bebas bermakna air tujuh rasa. Sesuai dengan namanya, sumber air ini benar-benar mengeluarkan air dengan tujuh rasa berbeda. Konon ada yang rasanya manis, asam, bahkan mirip soda.
Pengunjung dibebaskan masuk dan mencicipi air yang ada di sini, bahkan membawa pulang dalam wadah botol jika memang ingin. Namun diperingatkan untuk menjaga sopan santun selama berada di Aek Pitu Dai. Sebab lokasi ini dulunya merupakan lokasi mandi raja-raja Batak.
Sopo Guru Tatea Bulan
Tepat di kaki Gunung Pusuk Buhit, terdapat monumen Raja Batak atau disebut dengan Sopo Guru Tatea Bulan. Lokasi ini diyakini banyak orang sebagai tempat turunnya raja Batak pertama, yang diutus oleh Mulajadi Nabolon atau Tuhan yang Maha Esa. Para keturunan suku Batak kemudian dikisahkan berkembang hingga beberapa generasi dan menyebar ke delapan penjuru mata angin.
Di dalam Sopo Guru Tatea Bulan pengunjung bisa melihat patung-patung keturunan Siraja Batak. Jangan lupa untuk melepas sepatu atau alas kaki ketika masuk ke sini. Jika ingin bertanya-tanya, ada pemandu yang siap membantu. Sayangnya, beliau dikabarkan hanya bisa berbicara bahasa batak.
Batu Hobon
Batu Hobon diyakini banyak orang sebagai tempat suci. Di lokasi ini terdapat beragam harta pusaka, alat musik, dan kitab berisi catatan dari leluhur dan filosofi suku Batak. Menurut cerita turun-temurun, Batu Hobon ini merupakan ciptaan Raja Uti, cucu pertama Siraja Batak.
Di bawah permukaan Batu Hobon konon ada bongkahan emas yang dulunya milik raja-raja Batak. Namun tak ada seorang pun berani mengambil karena takut dengan kutukannya. Dulunya dikabarkan pernah ada tentara Belanda coba meledekakkan situs ini, namun ia akhirnya justru meninggal tak lama setelah usahanya gagal.
Pada 2016 silam, masyarakat Batak sempat dibuat heboh usai beredar kabar mengenai retaknya Batu Hobon. Hal tersebut dianggap sebagai pertanda agar suku Batak di seluruh wilayah tetap bersatu. Pondok yang menaungi Batu Hobon sendiri terletak di kaki Gunung Pusuk Bukit, Samosir.
Itulah tadi beberapa tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi di wilayah Desa Sianjur Mula-mula. Bagi mereka yang berminat mendalami sejarah dan warisan budaya Batak, datang ke lokasi ini tentunya bakal sangat mengasyikkan. Next