in ,

Mengenal AMS, Penyakit Gunung yang Tak Boleh Dianggap Remeh

Penyakit Gunung AMS

Mendaki gunung memang menyenangkan. Namun di balik kesenangan tersebut, kegiatan ini bukan aktivitas yang sembarangan. Kesiapan tubuh untuk menghadapi medan yang berat serta pemahaman tentang bertahan hidup juga diperlukan. Karena tak jarang pendaki tersesat juga kondisi badan yang tiba-tiba menurun. Salah satu hal tak bisa dianggap remeh adalah penyakit gunung AMS (Acute Mountain Sickness). Seperti apa gejala penyakit ini, berikut akan diulas Travelingyuk.

Baca juga : Tak Kalah Megah dari GWK, Patung Ikonik di Bali ini Bisa Dikunjungi

Menyerang di Ketinggian 2.400-4.000 mdpl

Biasa menyerang di ketinggian 2.400 mdpl ke atas via instagram
Biasa menyerang di ketinggian 2.400 mdpl ke atas via instagram/@arialansyah.photo

Acute Mountain Sickness (AMS) atau yang juga dikenal sebagai Altitude Sickness biasa terjadi di ketinggian 2.400 mdpl ke atas. Sebanyak 75 persen kasus AMS terjadi saat pendaki berada di ketinggian 2.400 hingga 4.000 mdpl. Hal ini biasa menyerang orang yang terbiasa hidup di dataran rendah, karena tak terbiasa dengan udara dingin dan minim oksigen.

Ciri-ciri AMS

AMS harus ditangani secara serius via instagram
AMS harus ditangani secara serius via instagram/@kangbison

Bagi para pendaki gunung, AMS bukan hal yang sepele. Karena saat sindrom ini menyerang seluruh badan akan tersiksa. Gejalanya berupa sakit kepala, sesak nafas, muntah, sulit tidur, nafsu makan menurun, kebingungan, batuk berbusa, serta gangguan pernafasan. AMS sendiri terbagi dalam tiga kategori yaitu, AMS ringan, sedang, dan berat.

Cara Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan jauh-jauh hari dengan melatih badan via instagram
Pencegahan dapat dilakukan jauh-jauh hari dengan melatih badan via instagram/@sondyrizt10

Mengingat penyakit yang menyerang di ketinggian ini dapat berakibat fatal, pemahaman agar terhindar dari AMS tentu diperlukan. Saat melakukan pendakian, lakukan dengan perlahan. Sehingga tubuh memiliki waktu untuk beradaptasi. Persiapan juga dapat dilakukan jauh sebelum mendaki. Kamu dapat melakukan naik turun bukit, agar tubuh stabil dalam situasi rendah oksigen.

Cara Mengatasinya

Jika ada yang terserang AMS harus segera dibawa menuju dataran renda via instagram
Jika ada yang terserang AMS harus segera dibawa menuju dataran rendah via instagram/@buang.waktu

Satu-satu penanganan darurat yang dapat dilakukan saat ada yang terserang AMS adalah membawanya ke tempat lebih rendah. Sembari mendapatkan terapi oksigen. Beberapa obat-obatan juga dapat diberikan sebagai penanganan darurat. Seperti Acetozolamide, obat yang memang digunakan untuk mengatasi altitude sickness.

Mendaki gunung memang bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Jika, segala sesuatunya telah dipersiapkan dengan baik. Begitu juga dengan pemahaman aktivitas mendaki gunung. Pernah mendaki gunung? Bagi cerita pengalaman mendaki kalian dong.

  Next

ramadan
Via Instagram itsseftadr

Pantai Jodoh di Sampang, Suguhkan Kafe Sampai Spot Instagenic

Via Instagram yesikalomena

4 Jajanan Khas Maluku, Cemal Cemil Tak Hanya Sagu