Belum lama ini para pencinta alam Indonesia digegerkan dengan kisah Alim Alwi Yusuf. Ia dan rekan-rekannya menemukan seorang wanita ditinggalkan sendirian oleh rekannya dalam kondisi hipotermia, kala menjelajah Gunung Bawakaraeng. Padahal semua traveler kiranya patut tahu, ada sejumlah alasan pantang tinggalkan teman di pendakian.
Baca juga : Hotel di Nusa Tenggara Timur, Hadiahkan Keindahan Indonesia Timur yang Bikin Ngeces
Menurut sejumlah sumber, wanita malang itu ditinggalkan rombongannya yang bernafsu ingin menggapai puncak. Padahal sebenarnya bukan itulah hakikat mendaki sebuah gunung. Berikut Travelingyuk berikan deretan alasan pantang tinggalkan teman di pendakian yang perlu diketahui.
1. Rekan Pendaki Bagaikan Keluarga
Perjalanan mendaki gunung bukan sesuatu yang main-main. Kondisi sepi dan medan sulit sudah pasti akan menanti. Andai bernasib sial dan mengalami musibah, belum tentu ada warga sekitar bisa menolong.
Oleh karena itu, satu-satunya harapan ada di rekan-rekan sesama pendaki. Terutama mereka yang satu rombongan. Perlakukan mereka bak anggota keluarga sendiri. Susah maupun senang harus ditanggung bersama. Sebab tak ada yang bisa memberikan bantuan selain mereka, jika sewaktu-waktu kita membutuhkan pertolongan.
2. Puncak Bukan Tujuan Utama
Mencapai puncak sebuah gunung memang memberikan kepuasan tersendiri. Indahnya panorama dari ketinggian benar-benar memukau, apalagi jika sampai tepat saat menjelang matahari terbit. Sensasinya sulit digambarkan dengan kata-kata. Lelah yang sebelumnya terasa seolah hilang begitu saja.
Namun demikian, orang sering salah kaprah soal tujuan utama pendakian. Puncak bukanlah tujuan utama. Sebab tak ada artinya mencapai titik tersebut jika ada satu anggota tertinggal. Kembali pulang dengan selamat bersama semua orang adalah yang terpenting.
3. Mengasah Kekompakan
Mendaki gunung berkelompok memang lebih menyenangkan. Selain itu juga bisa menjadi kesempatan bagus untuk belajar mengasah kekompakan. Sebab tidak semua orang punya kemampuan fisik yang sama.
Pastinya bakal ada anggota yang lebih mudah lelah dan butuh banyak istirahat. Di sinilah kerja sama dan kesabaran bakal diuji. Jika berhasil melewatinya, dijamin sensasi puas dan nikmat ketika berhasil menggapai puncak akan terasa berlipat ganda.
4. Pembelajaran Kehidupan
Banyak orang mengatakan karakter seseorang yang sebenarnya akan muncul ketika mendaki gunung. Anggapan ini bisa jadi ada benarnya. Sebab kesulitan menaklukkan medan menanjak dan udara dingin memang sanggup membuat orang sulit berpikir jernih.
Namun justru di sinilah tantangan sebenarnya. Sesulit apapun cobaan yang muncul, jangan sampai hanya sekedar mengutamakan kepentingan individu. Capai puncak bersama semua anggota rombongan, atau setidaknya jangan telantarkan rekan yang tak sanggup melanjutkan perjalanan.
Itulah tadi sejumlah alasan pantang tinggalkan teman di pendakian yang wajib diketahui semua traveler. Terutama mereka yang hobi mendaki gunung. Menikmati pemandangan alam memang jadi tujuan utama, namun untuk melakukannya jangan sampai melupakan nilai-nilai kemanusiaan yang jauh lebih penting. Next