Tak cuma dikenal berhawa sejuk, Malang ternyata juga punya warisan sejarah yang cukup kaya. Bagi para penggemar wisata sejarah, sungguh tepat rasanya jika berkunjung ke Swiss van Java. Pasalnya, terdapat sejumlah peninggalan arsitektur Eropa di Malang yang sungguh sayang jika dilewatkan.
Baca juga : D’Gunungan, Nongkrong Instagenic ala Hutan Rimba dekat Taman Safari
Hebatnya lagi, sebagian besar masih tetap terjaga keasliannya. Bahkan tak sedikit yang masih terus difungsikan hingga saat ini. Penasaran? Berikut adalah daftar deretan peninggalan arsitektur Eropa di Malang yang patut dikunjungi.
1. Tugu Kota
Tugu Kota merupakan bagian dari kompleks Alun-alun Bunder, yang sebelumnya dikenal dengan nama Taman Jaan Pieterzon Coen. Pada 17 Agustus 1946, atau setahun setelah kemerdekaan, muncul ide untuk membangun tugu di bagian tengah taman.
Bentuk bambu dipilih untuk melambangkan perjuangan para pahlawan melawan para penjajah di masa perang kemerdekaan. Presiden pertama RI, Ir Soekarno, menjadi orang yang meletakkan batu pertama di Tugu Kota – yang sempat dihancurkan di tengah Agresi Militer Belanda I.
2. Wisma Tumapel
Wisma Tumapel awalnya merupakan bagian dari Hotel Splendid milik Belanda. Pada zaman pendudukan Jepang, tempat ini dialihfungsikan menjadi kantor pemerintahan.
Lima tahun setelah kemerdekaan, Wisma Tumapel dijadikan sebagai ruang kelas dan wisma dosen IKIP (sekarang Univ. Negeri Malang). Karena arsitekturnya yang indah, tempat ini sering dijadikan sebagai lokasi pemotretan.
3. Gereja Immanuel
Didirikan pada 1816, Gereja Immanuel merupakan yang tertua di Kota Malang. Awalnya tempat ini dijadikan sebagai pusat peribadatan orang-orang Belanda dan Eropa yang beragama Kristen.
Fungsinya sempat beralih menjadi gudang beras ketika zaman pendudukan Jepang. Namun kini Gereja Immanuel sudah termasuk dalam salah satu cagar budaya di wilayah kota Malang.
4. Museum Bentoel
Bangunan dengan arsitektur kuno khas Belanda ini terletak di Jl Wiromargo. Tak banyak orang yang tahu keberadaannya. Padahal di tempat ini ada banyak memorabilia Ong Hok Liong, pendiri perusahaan rokok Bentoel.
Di sini kamu bisa mendapatkan secara lengkap informasi mengenai perkembangan usaha Liong, yang dimulai dari industri rumahan hingga menjadi kelas Internasional seperti sekarang.
5. Rumah Sakit Lavalette
Rumah sakit satu ini juga kental dengan sentuhan arsitektur Eropa gaya lama. Tidak mengherankan, lantaran dulunya Rumah Sakit Lavalette merupakan klinik milik pemeritah Hindia Belanda yang disokong oleh yayasan Stichting Malangsche Zieken-verpleging.
Berdiri sejak 1981, nama Lavalette diambil dari ketua yayasan G. Chr. Renardel de Lavalette.
6. Toko Oen Malang
Bagi kamu yang ingin bersantai sembari menikmati makanan ala noni atau sinyo Belanda zaman dulu, tidak salah jika datang ke Toko Oen. Tak hanya menawarkan menu tempoe doloe, restoran yang sudah berdiri 15 tahun sebelum kemerdekaan ini juga menawarkan suasana klasik yang khas.
Toko Oen juga memiliki arsitektur bangunan kuno yang khas dan masih terus dipertahankan keasliannya hingga kini. Berlokasi di Jl Kayutangan, restoran ini cukup populer di antara para wisatawan, baik lokal maupun asing.
7. Gereja Kayutangan
Berdiri pada 1905, Gereja Kayutangan menjadi gereja kedua tertua yang ada di Malang. Bagi para penggemar seni arsitektur kuno, wajib mengunjungi lokasi yang berada tepat di seberang Toko Oen ini.
Rancangan bentuk bangunan Gereja Kayutangan dibuat oleh Marius J. Hulswit, seorang pelopor arsitektur kolonial modern Hindia-Belanda pasca 1900. Maka tak mengejutkan jika gereja ini kental dengan corak Neogotik, yang tengah digemari di Eropa pada abad ke-19.
Itulah daftar peninggalan arsitektur Eropa di Malang. Cobalah berkunjung jika kebetulan berada di Kota Apel, dijamin kamu akan langsung serasa berjalan-jalan ke luar negeri. Next