Penampakan awan di langit Makassar beberapa saat lalu sempat membuat masyarakat panik. Lain dari biasanya, gugusan awan tersebut membentuk gelombang mirip tsunami. Setelah diselidiki, fenomena tersebut ternyata disebabkan oleh awan cumulonimbus.
Baca juga : Gua Jegles di Kediri, Terkenal Angker Kini Menjadi Tempat Wisata Hits
Banyak yang mengatakan awan cumulonimbus sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang sedang melakukan perjalanan udara. Bahkan ada yang mengaitkannya sebagai pertanda bencana. Agar Teman Traveler tak sampai salah kaprah, berikut Travelingyuk sajikan deretan fakta cumulonimbus yang perlu kalian ketahui
Awan Rendah
Cumulonimbus termasuk awan yang terbentuk di ketinggian rendah. Lebarnya antara 1-10 kilometer, dengan tinggi 10-17 ribu kilometer. Menemukan awan jenis ini di Indonesia bukan perkara sulit, sebab Nusantara termasuk kawasan penghasil uap air cukup tinggi.
Dari segi penampilan, Cumulonimbus biasanya berwarna gelap. Gumpalannya terlihat sangat besar. Seperti yang disebutkan sebelumnya, berada di ketinggian rendah.
Sangat Berbahaya
Tak cuma terlihat masif, cumulonimbus ternyata juga menyimpan bahaya luar biasa. Beberapa sumber menyebutkan bagian dalamnya mengandung arus listrik plus pergolakan udara luar biasa. Hal ini menyebabkan terjadinya badai di dalam cumulonimbus.
Awan ini bisa menghasilkan petir dengan kekuatan luar biasa. Hal inilah yang membuat para pilot amat waspada jika sudah mendeteksi keberadaan cumulonimbus, sebab rawan menimbulkan turbulensi pada pesawat.
Berpotensi Sebabkan Angin Puting Beliung
Jika ada yang mengatakan awan cumulonimbus sebagai pertanda bencana, hal tersebut tak sepenuhnya salah. Sebab keberadaan awan ini berpotensi menimbulkan terjadinya angin puting beliung.
Namun demikian, tidak semua cumulonimbus selalu berakhir dengan angin ribut. Teman Traveler hanya perlu memperhatikan dua tanda penting sebagai penanda potensi terjadinya angin puting beliung cukup tinggi. Pertama, suhu sekitar yang terasa gerah. Kedua, pembentukan awan di ketinggian cukup rendah.
Selain dua pertanda di atas, jika awan disertai hujan intensitas tinggi plus kilat dan petir, Teman Traveler juga wajib waspada. Kemungkinan terjadinya angin puting beliung amat tinggi.
Pernah Hempaskan Pesawat di Indonesia
Seperti yang disebutkan sebelumnya, keberadaan cumulonimbus sangat berbahaya. Terutama bagi mereka yang tengah melakukan perjalanan udara. Jika pesawat sampai masuk ke dalam awan, penumpang akan merasakan sensasi guncangan luar biasa.
Cumulonimbus bahkan sempat disinyalir sebagai penyebab hempasnya pesawat Air Asia QZ8501 di Selat Karimata pada 29 Desember 2014 silam, sebagaimana dilansir Tribun Travel. Itulah mengapa para pilot amat menghindari kontak dengan awan jenis ini.
Itulah sederet fakta menarik soal awan cumulonimbus, yang sempat terlihat di langit Makassar awal tahun ini. Semoga bisa menambah pengetahuan Teman Traveler andai menemukan fenomena serupa dalam perjalanan kalian di masa mendatang. Next