Malang menyimpan banyak kuliner lezat yang seolah takkan ada habisnya dijelajahi. Beberapa bahkan berstatus hidden gem alias tak banyak diketahui orang. Salah satunya adalah Ayam Panggang Pak No. Tak bertempat di pinggir jalan besar, kedai ini ternyata sudah eksis sejak 1960-an lho. Penasaran? Yuk, simak ulasan lengkapnya.
Baca juga : Museum Kereta Keraton Jogja, Tempat Bersemayamnya Kendaraan Raja
Dekat SPBU Sawahan
_2846.jpg)
Teman Traveler yang ingin mampir ke Ayam Panggang Pak No disarankan datang lebih awal. Kedai ini siap melayani pelanggan tiap hari, mulai pukul 09.00. Khusus Minggu, mereka baru akan buka pukul 13.00. Tempatnya selalu dipadati pengunjung. Tak hanya dari Malang, namun juga dari luar kota.
Lokasi kedai Ayam Panggang Pak No sendiri berada tak jauh dari SPBU Sawahan, tepatnya di Jalan Yulius Usman Gang 5, no. 27. Tak jauh dari sini Teman Traveler biasanya sudah bisa melihat kepulan asap dan sebuah neon box dengan tulisan nama kedai. Tempatnya cukup mudah dicari kok.
Asyik untuk Nostalgia

Begitu masuk dalam kedai, Teman Traveler bakal langsung rasakan suasana klasik. Pemilik memang sengaja tak mengubah drastis bentuk warungnya agar pelanggan lama bisa tetap bernostalgia.
Namun Teman Traveler tak perlu khawatir, sebab tempatnya sangat bersih. Staff mereka juga cepat tanggap dalam membersihkan bekas sisa makan pengunjung sebelumnya. Dijamin kalian bakal nyaman selama bersantap di sini.
Oh ya, kedai ini tidak menyediakan air kobokan ya. Jika Teman Traveler ingin mencuci tangan, bisa langsung datang ke area luar yang sudah dilengkapi dengan sabun.
Mempertahankan Resep Warisan
_9683.jpg)
Satu hal yang membuat Ayam Bakar Pak No mampu hingga kini adalah konsistensi rasanya. Benar-benar tak pernah berubah sejak pertama warung berdiri. Wajar saja, mengingat resep yang digunakan sudah diwariskan secara turun-temurun.
Sajian ayam panggang di sini dilumuri bumbu rujak dengan rasa khas. Terdapat sedikit rasa pedas, dengan sensasi rempah lumayan kuat. Teman Traveler bisa pilih bagian paha, dada, kepala, jeroan, maupun ceker. Berikutnya, pesanan akan langsung dibakar di atas arang. Aromanya benar-benar menggugah selera.
Ayamnya Empuk
_1365.jpg)
Setelah selesai dibakar, ayam disajikan dengan nasi hangat plus tambahan kecap, sambal, dan bawang goreng. Agar terasa nikmat, wajib disantap ketika masih panas. Begitu dicocol sambal kecap, rasanya bakal langsung pecah di mulut. Luar biasa nikmat!
Ayam panggang di sini menggunakan ayam kampung. Teksturnya sangat empuk dan mudah dikunyah. Saya juga memesan kepala ayam sebagai tambahan. Rasanya juga tak kalah nikmat.
Oh ya, Teman Traveler jangan lupa pesan telur dadar khas Pak No ya. Sebenarnya tidak ada yang istimewa, hanya ditambah daun bawang saja. Paduannya begitu pas ketika disantap bersama ayam panggang.
Bagaimana Teman Traveler, penasaran ingin menjajal nikmatnya Ayam Panggang Pak No? Jangan lupa ajak teman, keluarga, maupun orang tersayang untuk datang dan mencicipi sajian legendaris ini ya. Silahkan mampir jika sedang menjelajah wisata Malang ya. Next
