Siapa sih yang tidak menyukai makanan junkfood ? Makanan siap saji ini menjadi teman terbaik ketika nongkrong dan segala bentuk aktivitas. Junk food adalah makanan tidak sehat dan minim zat gizi ini mengandung tinggi lemak jenuh, serta gula dan natrium pada bumbu perisanya dengan jumlah tinggi. Sehingga menjadi momok utama bagi penderita diabetes.
Baca juga : Oleh-oleh Khas Pontianak, Buah Tangan Keluarga yang Wajib Dicoba
Junk food bukan hanya makanan cepat saji, tetapi beberapa makanan olahan dan makanan ringan juga bisa dikategorikan menjadi junk food. Dengan beberapa kandungan yang dimiliki oleh junk food, bisa memicu penyakit diabetes. Nah, apa saja sih pengaruh buruk dari makanan junk food ini? Yuk teman traveler simak ulasan berikut.
Meningkatkan resiko terhadap Diabetes
Makanan satu ini menjadi salah satu pemicu diabet tertinggi. Junk Food ini memang biasanya dijual di restoran, dengan menu yang persiapannya mudah. Sehingga proses cepat inilah yang mengandung banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol dari proses menggoreng. Kandungan glukosa yang tinggi serta kalori yang terlalu banyak untuk satu kali takaran saji. Banyaknya kandungan lemak jenuh ini menyebabkan sistem kerja metabolisme tubuh menjadi lebih ekstra sehingga menurunkan daya penggunaan insulin dalam tubuh.
Meningkatkan resiko penyakit pencernaan
Namanya Junk FoodJunk Food mengandung minyak serta pedas yang dapat meningkatkan kadar keasaman pada lambung yang kemudian menyebabkan iritasi di Lambung. Tak hanya itu, beberapa pilihan junkfood rendah serat mengakibatkan pencernaan terganggu.
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Junk Food memang tergolong makanan dengan tingkat lemak jenuh paling tinggi. Tingginya kadar lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah yang merupakan faktor utama penyebab penyakit jantung. Selain itu, lemak tinggi yang tidak terurai dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko terhadap serangan jantung.
Meningkatkan resiko terkena penyakit ginjal
Junk food umumnya memilki kandungan garam dan bumbu perasa yang sangat tinggi. Hal ini menjadi salah satu pilihan banyak orang karena dalam segi rasa yang enak namun proses cepat sehingga tidak memerlukan antri ketika membeli. Namun bahaya mengancam didepan mata bahwa kandungan banyak garam serta perasa atau biasa disebut micin ini dapat meningkatkan tekanan darah dan selanjutnya memengaruhi fungsi ginjal.
Meningkatkan resiko kerusakan hati
Junk food mengandung lemak tinggi yang dapat menyebabkan pengendapan lemak di hati, terakumulasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. Rasa sakit dibagian ulu hati akan terus dirasakan oleh orang-orang yang selalu mengkonsumsi makanan tinggi lemak.
Meningkatkan risiko terkena kanker
Salah satu makanan kebiasaan orang Barat ini menjadi pemicu resiko obesitas. Kondisi penimbun lemak inilah menjadi salah satu penyebab kanker. Bukan dari kandungan perasa atau MSG yang begitu banyak namun saat penderita mengalami obesitas, ketika ada sel kanker mau tumbuh dan harusnya ditumpas sel kekebalan tubuh, justru didorong pertumbuhannya oleh lemak.
Untuk mengimbangi konsumsi junk food atau fast food, maka sebaiknya langsung makan buah dan sayuran agar asupan gizi dalam tubuh dapat terpenuhii dengan baik. Selain mengimbangi dengan makan sayuran dan buah buahan, bisa dibantu juga dengan penambahan asupan suplemen vitamin, dan perbanyak minum air putih. Next