Tak hanya Semarang dan Solo saja yang memiliki bangunan sejak era kolonial Belanda. Kota kembang Bandung juga memiliki banyak bangunan bekas Belanda yang masih eksis sampai sekarang.
Baca juga : Menyapa Indahnya Dunia Bawah Laut Teluk Tamiang
Bahkan, bangunan yang dibangun saat Belanda masih menduduki Indonesia itu ada yang menjadi bangunan pusat pemerintahan. Kita telusuri warisan bersejarah di Bandung ini.
1. Gedung Sate, Pusat Pemerintahan Jawa Barat
Sudah tak asing lagi bagi kalangan umum. Gedung Sate yang berada di pusat kota Bandung ini dibangun pada tahun 1920. Dinamakan Gedung Sate, karena bagian atas gedung, memiliki bentuk menyerupai tusuk sate.
Gedung Sate menjadi pusat pemerintahan Propinsi Jawa Barat. Saat hari libur, halaman gedung Sate berfungsi sebagai tempat bersantai warga Bandung.
2. Gedung Merdeka, Tempat Konferensi Asia Afrika Tahun 1955
Bangunan selanjutnya yang tak kalah bersejarahnya adalah Gedung Merdeka. Berada di Jalan Asia Afrika No. 65, tentunya traveler yang sering ke Bandung sudah tahu letak gedung ini.
Nama asli dari gedung Merdeka adalah Gedung Societeit Concordia. Oleh mendiang presiden Soekarno, nama gedung diubah menjadi Gedung Merdeka, seiring diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika bersama tokoh dunia dari negara -negara Asia dan Afrika.
3. Grand Hotel Preanger, Hotel Kebanggaaan Bandung Saat Itu
Kawasan Asia Afrika memang terkenal baik di dalam, maupun di luar negeri. Tak hanya gedung Merdeka saja yang menjadi saksi bisu peninggalan Belanda di Indonesia.
Di Jalan Asia Afrika No. 81, traveler dapat menjumpai Grand Hotel Preanger yang menjadi kebanggan warga Bandung era tersebut. Hotel berarsitektur Hindia-Belanda ini didesain ulang oleh CP Wolff Schoemaker pada tahun 1929 yang diantu oleh Ir. Soekarno.
4. Bosscha, Tempat Belajar Astronomi
Bosscha merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai observatorium. Berada di Lembang, Jawa Barat yang ditempuh dengan jarak 15 km di utara Bandung, bangunan ini sangat cocok untuk mempelajari ilmu astronomi.
Letaknya yang berada di ketinggian sekitar 1.310 mdpl, membuat kawasan Bosscha sejuk. Sebelum masuk ke dalam gedung, pastikan Anda harus reservasi terlebih dahulu di http://bosscha.itb.ac.id.
5. Hotel Savoy Homman, Hotel Tempat Menginap Tamu Konferensi Asia Afrika
Kawasan Jalan Asia Afrika cocok jika dijuluki sebagai kota Lama Bandung. Salah satu bangunan bersejarah yang masih eksis hingga sekarang adalah Hotel Savoy Homman di Jalan Asia Afrika No. 112.
Hotel bintang empat yang memiliki kamar nyaman ini memiliki sejarah tersendiri. Pada Konferensi Asia Afrika, tamu-tamu negara banyak yang menginap di hotel yang dibangun pada tahun 1939 ini.
6. Villa Isola, Bangunan Tua Bergaya Art Deco
Terpisah dari Jalan Asia Afrika. Ada satu lagi bangunan yang berdiri sejak era kolonial Belanda, yaitu gedung Villa Isola yang letaknya di Jalan Setiabudi.
Gedung yang berada di kompleks Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini memiliki arsitektur art deco yang masih terawat hingga kini. Saat Jepang menduduki Indonesia, gedung ini menjadi kediaman Jenderal Hitoshi Imamura menjelang Perjanjian Kalijati di Subang pada tahun 1942.
Belanda memang lama menduduki Indonesia. Tapi setidaknya ada bukti fisik bangunan bersejarah yang wajib dirawat oleh kita semua. Next