Ada beberapa destinasi wisata yang dahulu berasal dari lokasi yang tidak biasa. Misalnya saja bekas lokalisasi yang disulap menjadi tempat rekreasi yang menyuguhkan manfaat. Di Indonesia ada banyak bekas tempat lokalisasi disulap menjadi berbagai macam bangunan, mulai dari tempat ibadah, pusat perbelanjaan, sampai dengan lokasi wisata. Inilah 4 bekas lokalisasi di Indonesia yang disulap menjadi destinasi wisata.
Baca juga : Singgah di Wisata Lhokseumawe, Yuk Main Agak Jauhan ke Aceh Bagian Utara
1. Kampung Wisata Dolly, Surabaya
Dulu siapa yang tidak tahu kepopuleran dari Gang Dolly, Surabaya? Lokalisasi satu ini sudah berdiri sejak abad ke-19 dan saat Belanda masih menjajah Indonesia. Namun, kepopuleran dari Gang Dolly ini berakhir setelah kepemimpinan dari Tri Rismaharini selaku Wali Kota Surabaya di tahun 2014 yang lalu. Kampung yang dahulu sarat dengan berbagai hal prostitusi diubah menjadi kawasan wisata yang menyuguhkan mural-mural, wisata kuliner, dan lain-lain. Peresmian dari Kampung Wisata Dolly ini sendiri dilakukan pada tahun 2016 yang lalu.
2. Taman Kalijodo, Jakarta
Saat ini Kalijodo dikenal sebagai taman terbuka hijau yang diperuntukkan bagi masyarakat luas. Taman Kalijodo ini mulai meraih kepopulerannya saat Jakarta dipimpin oleh Gubenur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Di lokasi ini sekarang sudah sangat asri lantaran ditanami pepohonan yang rindang. Ada area bagi pecinta skate board dan juga BMX. Ada juga yang menyuguhkan wisata kuliner, jadi setelah lelah beraktivitas kamu bisa berburu makanan enak yang ada di sana.
3. Pantai Pulau Santen, Banyuwangi
Selanjutnya adalah Pantai Pulau Santen yang dahulunya merupakan lokalisasi dan memiliki lingkungan yang kumuh. Pemda setempat merubahnya menjadi destinasi wisata halal untuk wanita. Pantai Pulau Santen ini berlokasi di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Sekarang lokasinya dipenuhi dengan payung warna warni yang ditata sedemikian rupa, serta ada bantalan warna-warni yang menghiasi hamparan pasir hitam legam.
4. Joboan, Probolinggo
Joboan dahulunya merupakan tempat lokalisasi terbesar yang terdapat di Probolinggo. Lokasi ini populer di tahun 1980-1990an. Sekarang sudah menjadi Taman Wisata Studi Lingkungan yang ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Ada flora dan fauna yang bisa jadi lokasi piknik asyik untuk keluarga. Menurut informasi yang beredar, dahulunya lokasi ini dikuasai oleh banyak mucikari, dan akhirnya ditutup tahun 2004 yang lalu.
Ternyata, lokasi yang penuh dengan maksiat sekalipun bisa disulap menjadi berbagai tempat wisata yang asyik ya. Semoga ke depannya makin banyak lokasi maksiat jadi tempat mendulang manfaat. Next