Hai Teman Traveler, kali ini saya bakal ceritakan sebuah lokasi yang sangat seru saat eksplor wisata Qatar. Namanya Benteng Al Zubara. Di sini kalian bisa jalan-jalan sambil belajar sedikit mengenai sejarah negeri Qatar.
Baca juga : Kampoeng Ubud, Bukber Seru ala Bali di Malang
Menurut informasi yang sama terima, Benteng Al Zubara dulunya merupakan benteng militer Qatar yang dibangun di masa kekuasaan Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani pada 1938. Lantas apa saja kisah menarik yang tersimpan di sini? Yuk, simak pengalaman saat saya berkunjung.
Berubah jadi Museum
Benteng Al Zubara awalnya dibangun sebagai pos penjaga pantai. Namun tak sedikit pula sumber yang mengatakan bahwa tempat ini punya fungsi mirip kantor polisi. Namun yang jelas, benteng kini sudah direnovasi menjadi museum. Di dalamnya Teman Traveler bisa melihat beragam koleksi karya seni dan temuan arkeologi kontemporer.
Berdiri di Kawasan Kota Kuno
Benteng Al Zubara berada di kota kuno Zubarah. Posisinya ada di pantai barat laut semenanjung Qatar di Al Shamal. Cukup jauh dari ibu kota Doha, sekitar 105 km. Kawasan Zubarah sendiri punya luas mencapai 400 hektar dan kerap dianggap sebagai situs arkeologi terbesar di semenanjung Qatar.
Zubarah dulunya merupakan pelabuhan penangkapan ikan dan pusat perdagangan mutiara yang berkembang pesat. Posisinya sangat strategis, berada di antara Selat Hormuz dan lengan barat Teluk Persia. Bisa dibayangkan betapa sibuknya aktivitas di kota ini, terutama sebelum ditemukannya sumber gas dan minyak di Abad ke-20.
Tua, Namun Kokoh
Warna dinding Benteng Al Zubara tampak menyatu banget dengan padang gurun di sekitarnya. Jika dilihat sepintas, meski kuno bangunan ini nampak sangat kokoh. Konon dindingnya terbuat dari kombinasi batu koral mentah dan lumpur yang terkompresi.
Benteng ini memiliki tiga sudut besar yang masing-masing dilengkapi menara bundar, sistem pertahanan khas Qatar. Teman Traveler juga akan menemukan sudut keempat dengan menara persegi panjang. Ini adalah salah satu spot paling indah karena punya tepian dengan desain sangat menarik.
Di lantai dasar, Teman Traveler akan melihat delapan ruangan yang dulunya digunakan untuk kamar prajurit. Namun sekarang semuanya sudah disulap menjadi ruang pamer karya seni dan beragam temuan arkeolog.
Berjalan-jalan dan melihat pemandangan sekitar sini, Teman Traveler bakal serasa seperti berada di set film ‘The Mummy’. Sejauh mata memandang, hanya ada padang gurun dan bangunan bergaya Arab kuno.
Situs Warisan Dunia
Jika tertarik, Teman Traveler bisa menapaki tangga dan melihat pemandangan dari atas Benteng Al Zubarah. Di sekitar sini juga ada sumur yang dulunya mengalirkan air segar sepanjang tahun. Seiring berjalannya waktu, sumber ini akhirnya kering akibat cuaca Qatar yang semakin panas.
Dengan sejarah yang lumayan panjang, benteng ini tak hanya jadi salah satu bangunan ikonik Qatar, namun juga situs warisan dunia versi UNESCO. Benteng yang berdiri pada 1938 ini sebenarnya dibangun untuk menggantikan Benteng Qalat Murair, yang hancur pada 1811 silam.
Benteng Al Zubarah bebas Teman Traveler kunjungi antara pukul 08.00 hingga 18.00. Mereka buka sepanjang minggu, kecuali Jumat. Asyiknya lagi, tak ada biaya masuk alias gratis. Sepanjang perjalanan, kalian bakal mendapat bonus pemandangan domba-domba lucu. Tak perlu heran, sebab ada sebuah peternakan di kawasan sekitar benteng.
Teman Traveler mungkin harus mengemudi cukup lama untuk mencapai Al Zubarah dari Doha. Namun tenang saja, semua itu bakal sepadan. Kalian bakal melihat indahnya benteng yang pernah jadi saksi sejarah perjalanan keliling wisata Qatar. Next