Sudah bukan rahasia, Indonesia dikenal dunia dengan keindahan alamnya yang luar biasa. Deretan pegunungan yang asri dan hijau menjadi salah satu daya tarik yang mengundang para turis manca untuk terus datang. Tak hanya itu, pantai di tanah air bukan hanya esksotis di permukaan, kecantikan bawah lautnya pun sudah diakui di mata dunia.
Baca juga : Air Terjun Leke-Leke, Keindahan Eksotis yang Tersembunyi di Bali
Dari sekian banyak keindahan alam Indonesia dan juga kota-kotanya, ada satu hal yang kadang membuatnya terlihat buruk, yaitu sampah. Tak sedikit tempat wisata keren yang tampak jelek hanya karena sampah. Sayang banget, kan? Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Surabaya memiliki cara khusus, yaitu bekerja sama dengan Jepang. Tenaga ahlinya pun langsung didatangkan dari Negeri Sakura untuk membersihkan Kota Pahlawan. Sehingga turis yang datang bisa nyaman dan bisa beristirahat di hotel Surabaya.
Namanya Shiho Narita, seorang wanita Jepang yang sudah berada di Indonesia sejak tahun 2013 lalu. Dilansir dari www.jawapos.com, Narita merupakan duta kerja sama sister city Surabaya-Kitayushu. Pemerintah Jepang memberinya tugas sebagai manajer proyek depo sampah Sutorejo. Ia tinggal di kota tersebut bersama dengan suaminya, Naoto Narita. Siapa yang menyangka, tugas ini malah membuat gadis Jepang tersebut jatuh cinta dengan keindahan Indonesia. Bahkan, Narita merasa tak perlu lagi traveling ke negara lain karena Indonesia sudah kaya akan budaya dan suku.
Shiho Narita memberi contoh pengolahan sampah di Jepang sehingga tidak menjadi limbah begitu saja. Salah satu caranya adalah dengan membangun rumah pilah sampah yang akan membedakan menurut jenisnya. Banyak keuntungan yang didapat dengan penanganan ini, di antaranya sampah plastik yang sudah dipilah akan dijual ke pengepul. Sementara untuk sampah organiknya, akan diolah menjadi pupuk organik, dikirim ke rumah kompos, maupun ke depo Wonorejo, seperti yang dijelaskan dalam pojokpitu.com. Kota pun bersih sehingga wisatawan bisa bebas berjalan kaki di Surabaya untuk menghabiskan hari libur.
Kecintaan Narita pada Indonesia semakin bertambah dengan kehadiran putera pertamanya yang lahir tepat pada tanggal 17 Agustus lalu. Meski harus cuti melahirkan dulu selama kurang lebih 15 bulan, sesuai dengan aturan Pemerintahan Jepang, Narita tak khawatir meninggalkan pekerjaannya. Para pegawai di sana sudah bisa bekerja tanpa diawasi penuh. Namun, Shiho menganggap tugasnya belum selesai. Wanita Jepang ini ingin masyarakat Surabaya memiliki budaya memilah sampah. Wah, bagaimana denganmu? Apa yang sudah kamu lakukan untuk kotamu? Next