in , ,

Serunya Ketemu Komodo dan Menikmati Keindahan Alam di Pulau Rinca

komodo island, rinca island, habitat komodo
Sebelum melihat komodo di Pulau Rinca ke Pulau Padar dulu (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Kali ini, salah satu kontributor Travelingyuk akan membagikan pengalaman saat travelling ke Labuan Bajo dan mengunjungi komodo di Kepulauan Rinca. Selain seru melakukan perjalanan menggunakan kapal, juga memacu adrenalin karena sempat terkena hempasan ombak akibat berada di pertemuan antar selat. Yuk, ikuti pengalaman Grandys menikmati keindahan alam Labuan Bajo dan Kepulauan Rinca!

Baca juga : Bubur Samier dari Semarang, Kuliner Pecel Kuah Berpiring Opak Besar

komodo life, komodo island, pulau rinca
Welcome to Rinca Island (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Saat menuju gerbang Kepulauan Rinca, akan terlihat tulisan dengan sebutan Loh Buaya National Park. Aku dan rombongan melewati beberapa jalan setapak. Di bagian kiri dan kanan jalanan cukup becek, jalan ini juga menjadi tempat para komodo melewatinya. Jadi sudah harus mulai berhati-hati.

komodo
Selfie to take the Moment in Monumental of Loh Buaya (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Untuk tiketnya sendiri, sedari awal di Pulau Padar kami diberikan tiket
jalan terusan. Jadi, mengunjungi Pulau Rinca memiliki tarif Rp5.000 per orang, pemandu saat di Loh Buaya Rp80.000. Harga ini merupakan dua kali lipat karena kami rombongan 6 orang. Untuk karcis masuk kendaran air kapal motor wajib membayar Rp100.000, yang merupakan terusan dari dermaga saat di Pulau Padar hingga bersandar di Pulau Rinca.

komodo
Komodonya melihat ke arah kami (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Akhirnya aku bisa melihat komodo dari jarak yang cukup dekat, walau kami harus cukup berjarak dengan mereka. Hal ini dikarenakan bisa saja mereka mengejar pengunjung sewaktu mereka lapar dan berpikir kami adalah santapan mereka.

komodo
Tempat briefing sebelum melakukan short track (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Saat melewati beberapa jalan setapak pun, kita akan menginjak kotoran dari komodo yang sudah mengering. Jadi jangan salah prasangka kalau yang kita injak itu berupa semen, karena sebenarnya itu adalah kotoran komodo.

img20190327152217_oYA.jpg
Halo komodo (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Saat itu, komodo berkumpul di area dapur umum karena kebetulan sedang menyiapkan makan malam. Wangi dari dapur umum membuat mereka perkumpul secara serentak. Padahal, menurut penjelasan dari pemandu wisata Loh Buaya, para komodo sebenarnya hidup secara soliter, tidak berkoloni seperti ini.

komodo
Ada bau masakan, membuat mereka berkoloni (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Kami pun berfoto bersama komodo, walau dengan pose yang takut-takut semua, apalagi saat mereka menjulurkan lidah. Tapi kami cukup senang karena bisa melihat komodo yang sehat. Momen inilah yang masih aku ingat sampai hari ini, bahwa Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman flora dan faunanya.

komodo
Foto bersama komodo (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Oya, setelah mendapat tiket masuk dan membayar pemandu wisata, kami diberi pilihan long atau short track. Tentu saja kami memilih short track karena hari sudah menjelang malam. Saat itu, sudah memasuki sore saat kami sampai di Pulau Rinca. Short track terdiri dari berjalan melihat-lihat habitat dari para komodo tadi, berfoto sama-sama dengan komodo, dan terakhir adalah menikmati bukit.

beautiful view in labuan bajo
Indahnya Pulau Rinca (c) Grandys Mawarni/Travelingyuk

Kegiatan hiking untuk menikmati bukit cukup melelahkan. Tapi menurut aku sangatlah indah karena gambaran alam di Labuan Bajo, membuat mata tak bosan-bosan untuk memandangnya. Kebutuhan akan smartphone pun sebatas hanya untuk mengambil gambar dan video, karena siap-siap untuk susah sinyal di sini. Next

ramadan

Kebun Jambu Kristal di Trucuk Bojonegoro, Bisa Makan dan Petik Langsung dari Pohon

Nikmati Keindahan Air Terjun Dlundung Mojokerto, Kesejukannya Bikin Lupa Diri