in , ,

Bika Ambon, Kuliner Medan yang Siap Jadi Oleh-oleh

Incil Bika Ambon, Jajanan Enak dan Menggoyang Lidah dari Kota Medan

Bika Ambon
Bika Ambon (c) Rizky Nusantara/Travelingyuk

Sore menjelang petang, memang paling enak untuk duduk bersantai dengan meminum secangkir teh atau  kopi. Tak lupa makanan pendamping yang mempunyai cita rasa tinggi. Apalagi termasuk jajanan khas Nusantara yang masih difavoritkan seperti Bika Ambon. Lalu, apa sih keunikan dan cita rasa dari kuliner Medan yang satu ini? Yuk, simak penuturan dari Kontributor Travelingngyuk, Rizki Nusantara berikut ini.

Baca juga : Rekomendasi Kuliner di Jakarta, Lebaran di Ibu Kota tetap Asyik Saja

Jajanan dengan Bentuk Berongga

Bika Ambon
Bika Ambon (c) Rizky Nusantara/Travelingyuk

Bika Ambon adalah kue dari Medan yang berbentuk pipih. Warnanya kuning yang memiliki rongga di bagian permukaannya. Sementara bawahnya keras karena tempaan panas dari loyang. Biasanya dipotong menjadi persegi dan bertekstur kenyal, serta aroma pandan begitu menyengat.

Terilhami dari Kue Khas Melayu

Lembur, Kenyal, gurih
Tekstur Bika yang kenyal dan gurih (c) Rizky Nusantara/Travelingyuk

Menurut penjelasan M Muhar Omtatok, seorang budayawan dan sejarawan, jajanan ini terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka. Namun, ada perbedaan yang membuatnya cukup berbeda, yaitu sedikit tambahan Nira atau Tuak Erau. Bukan baru-baru ini, kue manis ini sudah ada dan dijual bebas di wilayah Sumatera sejak tahun 1970an.

Konon kabarnya, dahulu ada seorang warga Ambon yang pergi ke Malaysia. Kemudian, ia mencoba mencicipi kue Bika, yang menjadi kue khas warga Melayu tersebut. Hingga akhirnya, ia jatuh cinta dan dibawa pulanglah resep kue ini ke Indonesia. Tetapi, ia tidak pulang ke Ambon melainkan ke Kota Medan.

Asal Usul Bika Versi Lain

Berasal Dari Medan
Berasal Dari Medan (c) Rizky Nusantara/Travelingyuk

Versi lain menyatakan bahwa dahulu ada seorang pekerja buruh transmigrasi ke Medan. Pekerja ini pintar dalam membuat kue Bika. Hingga akhirnya, jajanan tersebut dijual di sekitaran Amplas yang merupakan pusat perniagaan kereta api masa itu. Perjalanan yang ditempuh dari Medan ke Amplas adalah dua jam dan melewati kebun-kebun. Hingga pada akhirnya kue Bika ini diberi nama Bika Ambon yang artinya Kue Bika Amplas-Kebon.

Versi lainpun menceritakan Bika Ambon disini bukanlah nama kota Ambon. Melainkan, diambil dari bahasa Medan yang berarti lembut. Sesuai dengan tekstur dan ciri khas kue Bika.

Kue Bika di Solo

Banyak variannya
Banyak variannya (c) Rizky Nusantara/Travelingyuk

Saat ini kue Bika Ambon tidak hanya ada di Medan saja. Melainkan, sudah banyak dijual di berbagai wilayah di Indonesia. Bagi Teman Traveler yang berada di Solo, Bika Ambon bisa didapatkan di Larizo. Toko kue ini memang spesial menyediakan segala rasa kekinian Bika Ambon. Salah satunya di Jalan Muis No.11.

Harganya bervariasi sesuai dengan varian rasanya seperti original, keju, kismis, dan masih banyak lagi. Mulai dari Rp30.000-Rp50.000 sudah ada. Harga tersebut sebanding dengan cita rasa yang dihasilkan. Di Larizo, Teman Traveler juga bisa pesan untuk berbagai macam acara. Tentunya dengan kemasan yang menarik.

Asal usul dari kue bika Ambon memang tidak ketahui pastinya. Namun, soal rasanya tentu saja bakal menggoyang lidah. Bagaimana dengan Teman Traveler, sudah pernah mencobanya belum? Next

ramadan

Written by Rizky Nusantara

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Via Instagram/androszkerzhakov

Kebun Cokelat di Jawa Timur, Wisata yang Bikin Mood Kambali Teratur

Station 8 Cafe di Bandung yang Bergaya American Vintage

Station 8 Bandung, Cafe Bergaya American Vintage yang Nggak Hanya Seru Buat Nongkrong