Kawah ijen merupakan danau yang berada di kawah Gunung Ijen. Gunung Ijen sendiri merupakan Gunung Api aktif yang berada di daerah perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso dengan ketinggian 2779 m diatas permukaan laut.
Baca juga : Persiapkan Dirimu di We The Fest 2019, Ada Anne Marie Juga Lho!
Kawah ijen ini sangat terkenal di dunia dengan fenomena alamnya blue fire atau api biru. Kenapa bisa sangat terkenal ? Jawabannya karena fenomena alam blue fire ini hanya ada dua di seluruh dunia. Keren ya, yang satu berada di Kawah Ijen, Indonesia dan satunya lagi berada di Islandia. Nah bangga sekali kan kita tinggal di Indonesia karena mempunyai salah satu fenomena alam yang langka terjadi di dunia.
Blue fire hanya muncul pada sekitar jam 02.00 – 04.00 dini hari. Lokasinya berada jauh dibawah lereng kawah gunung. Tidak semua orang beruntung bisa melihat blue fire, karena kadang blue fire tidak muncul atau tidak bisa terlihat sama sekali. Faktor cuaca dan ketepatan waktu adalah faktor pendukung utama untuk menyaksikan fenomena langka ini. Waktu yang paling tepat untuk berkunjung di saat musim kemarau. Bila musim hujan nyala api biru ini lebih kecil jadi susah terlihat.
Karena tempat munculnya api biru di lereng kawah sudah otomatis cara melihatnya dengan mendaki Gunung Ijen ini. Selain keinginan untuk melihat kalian juga harus menyiapkan fisik yang bugar untuk mempersiapkan pendakian. Berdasarkan pengalaman saya mendaki dari pos Patulding. Disini pendaki harus membayar tiket masuk Rp 5.000 dihari biasa Rp 7.500 dihari libur. Pendakian di buka serentak pada pukul 01.00 dini hari jadi semua pengunjung akan memulai start bersamaan.
Kebetulan saat saya mendaki cuaca sedang cerah langit tidak berawan bintang-bintang terlihat banyak sekali bertebaran dilangit dan bulan bersinar terang ini merupakan pemandangan yang luar biasa yang terasa sepanjang perjalanan. Jalur pendakian disini terasa berat dan melelahkan karena struktur jalannya yang miring berpasir membuat kaki bekerja keras menopang tubuh agar tidak terperosot kebelakang.
Tidak hanya bertemu wisatawan saja dijalan selama perjalanan kita akan berpapasan dengan para bapak-bapak penambang belerang yang mempunyai kekuatan fisik luar biasa. Lama pendakian ini kurang lebih 2 jam. Begitu sampai puncak gunung ternyata blue fire ini letaknya jauh dibawah lereng. Dipuncak akan ada penyewaan masker gas yang harganya sekitar 30-50 ribu rupiah. Masker ini berguna untuk membantu pernafasan menyaring udara karena dibawah bau belerang dan kepulan asap sangat pekat.
Setelah memakai masker perjalanan pun saya lanjutkan kali ini medannya berbeda sempit, curam, dan terjal harus sangat berhati hati agar tidak terjatuh. Begitu sampai dibawah saya duduk istirahat dibebatuan sambil menunggu fenomena api biru ini muncul. Tidak lama berselang saya bisa melihat fenomena langka ini dengan mata kepala sendiri rasanya sangat senang luar biasa. Pengalaman ini menjadi salah satu kenangan berharga dalam hidup saya.
Gimana nih sahabat traveling, tertarik juga kah untuk mencoba melihat sendiri fenomena langka blue fire ini. Next