Sabtu (1/9/2018) kebakaran hutan melanda di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur. Lokasi tepat kebakaran ini berada di Blok Plentongan, Resort Tengger Laut Pasir. Lokasinya tidak jauh dari Gunung Bromo pada elevasi 45 hingga 60 derajat. Jajaran Resort Coban Trisula (RCT), SPTN II dan Resort Tengger Laut Pasir (TLP), SPTN I melakukan penanganan cepat. Sejumlah 15 personel diturunkan sekitar pukul 09:55. Lalu sebanyak 83 orang melakukan pemadaman dengan 5 unit mobil dan peralatan lainnya sekitar pukul 10:30 WIB.
Baca juga : Taman Wisata Batu Kapal Jogja, Arsitektur Tebingnya Buat Foto Lebih Sempurna
Puluhan Hektar Lahan Hangus
Dilansir dari Kompas.com, sabana Gunung Bromo yang juga terkenal sebagai Bukit Teletubbies ini mulai terbakar sejak pukul 09:45 WIB. Berdasarkan John Kennedie, Kepala TNBTS luas kawasan yang dilahap si jago merah ini mencapai 65 hektare dan kemungkinan akan terus bertambah. Adapun 85 persen lahan yang terbakar itu merupakan padang sabana dengan ketebalan 85 hingga 150 sentimeter.
Pintu Masuk Wisata Sempat Ditutup
Bahkan untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan, pihak Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sempat melakukan penutupan pintu masuk di wisata Jemplang. Yakni, dari arah Kabupaten Malang menuju ke Gunung Bromo. Namun saat ini pintu masuk wisata sudah kembali dibuka dan dipastikan aman untuk para wisatawan. Sementara itu untuk penyebab kebakaran sendiri, John Kennedie menyebutkan jika sekarang ini masih dalam proses penyelidikan.
Kebakaran Bukan Pertama Kalinya Terjadi
Ternyata, kebakaran di sekitaran kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya pada bulan September 2017, kebakaran juga terjadi di savana sejumlah titik di kaldera Kawasan Bromo, diantaranya melahap rerumputan di wilayah Pakis Bincil, Dingklik hingga Bukit Cinta yang lokasinya tidak jauh dari Bukit Penanjakan.
Buat Teman Traveler yang memutuskan untuk jalan-jalan ke Bromo, ada baiknya untuk tetap waspada. Jika memungkinkan, tunggu semuanya sampai keadaaan aman terkendali. Traveling kemanapun boleh-boleh saja, namun hal utama yang perlu untuk dilakukan adalah selalu mengutamakan keselamatan diri. Next