Pandemi memang belum berakhir, pemerintah masih dengan sigapnya membatasi pergerakan semua masyarakat diberbagai sektor, terutama pariwisata. Namun meski keadaan dibatasi dengan ketat, beberapa tempat wisata sudah mulai dibuka, satu diantaranya adalah Bukit Watu Bengkah di Kota Kediri. Memang wisata mendaki ditengah pandemi ini menjadi tren dikalangan traveler baru baru ini. Meski adanya pembatasan kuota pendakian, tentu saja bisa lebih nyaman ketika menikmati pemandangan dipuncak gunung.
Baca juga : Pulau Angso Duo, Alternatif Wisata Bahari di Pariaman
Bukit Watu Bengkah ini masih dalam satu kawasan dengan Gunung Klotok. Sebagian besar warga atau pemuda pemudi kota Kediri memanfaatkan lokasi wisata ini karena treking pendakiannya relatif mudah dijangkau. Saat sampai puncak pun para traveler akan disuguhkan dengan hamparan bukit dan pemandangan hutan hijau yang menyejukkan mata. Trek yang mudah membuat sejumlah traveler cukup melakukan pendakian tektok atau pulang pergi tanpa harus ngecamp diatas bukit. Cocok untuk pendaki pemula.
Namun bagi para traveler yang ingin mendirikan tenda sudah tersedia namun hanya muat untuk 5 sampai 8 tenda. Beberapa penyedia jaringan seluler juga masih terjangkau. Serta jangan lupa untuk membawa sleeping bag untuk melawan dinginnya puncak gunung. Para pendaki berswa-foto, bercengkrama, memasak, dan bermain gitar bernyanyi ramai di atas bebatuan besar dipuncak gunung Watu Bengkah.
Jangan khawatir dengan kendaraanmu selagi pendakian, kamu bisa menitipkan kendaraan mu di pelataran kantor desa Pojok kecamatan Mojoroto atau depan kampus UNIKA (Universitas Kadhiri). Puncak Watu Bengkah berada pada ketinggian 536 Mdpl, termasuk deretan panjang Pegunungan Wilis sehingga pendakian hanya memerlukan waktu 30 menit hingga 1 jam perjalanan tergantung fisik masing masing.
Keindahan puncak Watu Bengkah tak boleh terlewatkan bagi para pecinta alam yang berkunjung ke kota Kediri. Pesona matahari terbit dan gemerlap lampu perkotaan malam hari sangat mengagumkan. Hingga malam hari terbentang hamparan lampu kota yang manakjubkan, ditambah gemerlap bintang menghiasi langit malam hari yang kian syahdu.
Dan menjelang pagi hari yang dinanti nanti adalah terbitnya sang fajar yang sungguh bikin takjub para traveler. Kenikmatan alam begitu indah ditambah sejuknya hawa dingin khas pegunungan membuat diri hilang akan kepenatan dan hiruk piruk kesibukan kota. Next