Candi Borobudur selama ini selalu menjadi tujuan pariwisata, baik bagi wisatawan dalam negeri hingga para pelancong dari luar negeri. Sebagai warisan budaya yang paling besar, Candi Borobudur yang terletak di Magelang tentu mempunyai daya tarik sendiri. Bahkan, candi ini tak pernah sepi pengunjung setiap harinya. Mungkin saat ini banyak traveller yang sudah mempersiapkan diri untuk mengunjugi salah satu warisan budaya Indonesia ini. Namun, sayangnya Candi Borobudur kini ditutup sementara. Ada apa ya?
Baca juga : Garuda Wisnu Kencana Dan Tarian Sakralnya
Imbas Pandemi Corona yang Terjadi di Seluruh Negeri
Sejak kasus penderita Covid-19 meningkat, hampir seluruh pariwisata di Indonesia ditutup sementara, salah satunya yakni Candi Borobudur. Penutupan ini dimulai bulan Maret lalu hingga Mei 2020. Meskipun dalam masa penutupan, pemeliharaan Candi Borobudur terus dilakukan oleh Balai Konservasi agar tetap terjaga kebersihannya. Untungnya, di bulan Juni pemerintah daerah memutuskan membuka kembali situs warisan budaya ini mengingat Indonesia telah memasuki era new normal menghadapi pandemi dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah pusat.
Kabar ini memberikan sedikit angin segar bagi para wisatawan luar kota, pasalnya candi ini memang menjadi tujuan wisata yang wajib dikunjungi bila datang ke Jawa Tengah. Meskipun berwisata dengan menggunakan masker, wisatawan tetap bisa menikmati indahnya suasana di Candi Borobudur. Bahkan Balai Konservasi Borobudur telah menjalankan protokol kesehatan untuk tetap menjaga para wisatawan tidak terjangkit virus Covid-19 sesuai anjuran pemerintah pusat.
Meningkatnya Aktivitas Gunung Merapi Hingga Berstatus Siaga
Gunung Merapi di Jawa Tengah dikenal sebagai gunung teraktif di Indonesia karena seringkali mengalami erupsi bahkan sampai merenggut korban jiwa. Kini, Gunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya dengan gempa guguran sebanyak 91 kali yang terjadi pada 17 November 2020. Pemerintah mulai bersiaga dengan mengungsikan warganya ke tempat pengungsian dan mulai menutup stupa-stupa di Candi Borobudur.
Terdapat 1.475 stupa, yang terdiri dari 1 stupa induk, 72 stupa berlubang, dan 1472 stupa kecil. Sampai saat ini baru 32 stupa yang sudah ditutup tarpaulin. Penutupan stupa ini bertujuan untuk mengantisipasi rusaknya stupa-stupa candi yang terkena hujan abu Merapi. Selain menghindari rusaknya stupa, penutupan ini juga harus dilakukan agar para wisatawan tidak terkena dampak dari letusan Gunung Merapi yang sewaktu waktu bisa terjadi. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah setempat mulai menutup kembali wisata ke Candi Borobudur sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Meskipun sempat tutup karena pandemi covid-19, Candi Borobudur membuka diri kembali dengan kunjungan wisata. Namun sayangnya, aktivitas Gunung Merapi yang semakin sering terjadi menjadi alasan kembali ditutupnya wisata ke Candi Borobudur.
Itulah alasan yang menyebabkan Candi Borobudur ditutup sementara sampai batas waktu yang ditentukan oleh pemerintah daerah setempat. Namun, bagi kalian yang tetap ingi berkunjung ke Jawa Tegah tidak perlu risau dengan menemukan wisata yang bagus. Kalian masih bisa menemukan atraksi wisata terbaik jika berkunjung ke Jawa Tengah. Pasalnya, hanya daerah yang berjarak lebih dari 20 km yang bisa dikunjungi dan dirasa aman dari aktivitas Merapi. Next