Untuk candi-candi dengan ukuran lumayan besar dapat kita temukan di wilayah Kabupaten Mojokerto. Kebanyakan tempatnya masih dalam satu komplek/wilayah. Candi-candi itu sekarang selain menjadi studi penelitian juga menjadi tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan lokal hingga turis asing. Kebanyakan dari mereka suka mempelajari sejarah kerajaan di Indonesia. Biar lebih jelas kita akan bahas candi apa saja yang terkenal di Mojokerto
Baca juga : 10 Tips Wisata Bareng Hewan Peliharaan, Pet Lovers Wajib Masuk
1. Candi Brahu
Nama Candi Brahu kalau berdasarkan penemuan prasasti alasantan berasal dari kata wanaru atau warahu. Prasasti ini sendiri berada tidak jauh dari lokasi candi. Candi Brahu sendiri berlokasi di Dukuh Jambu Mente Desa Bejijong yang masih masuk dalam wilayah situs arkeologi Trowulan.
Candi peninggalan agama Budha ini menghadap ke arah barat. Bangunan candi yang tersusun dari bata merah membuat candi ini dinilai berusia tidak begitu tua. Sejarah menuliskan kalau candi ini dibangun abad 15 Masehi, tapi banyak juga yang bilang kalau usianya lebih tua dari itu.
Kalau kita datang ke Candi Brahu kita akan mendapati banyak sekali puing-puing bangunan candi yang berserakan atau ditumpuk di sekitar candi utama. Pengelola bilang kalau itu adalah sisa reruntuhan candi-candi kecil lain yang ada di sekitar Candi Brahu, tapi sudah tidak jelas bagaimana bentuk aslinya.
Mengunjungi salah satu situs di Trowulan ini tidak akan dipungut biaya masuk alias gratis. Tapi kita hanya perlu membayar tarif parkir sebesar Rp 2.000,- untuk motor dan Rp 5.000,- saja untuk mobil. Setelah itu kita bisa masuk mengagumi setiap jengkal sejarah yang ada.
2. Candi Tikus
Masih di kawasan arkeologi Trowulan tepatnya di Dukuh Dinuk Desa Temon juga ada candi lainnya, bernama Candi Tikus. Akses menuju tempat ini sama dengan candi di area Trowulan yang lainnya. Jika dari jalan raya Mojokerto – Jombang, tepat di perempatan Trowulan belok ke timur dan melewati kolam segaran dan juga Candi Bajang Ratu, dan setelah itu kita akan sampai di Candi Tikus.
Dinamakan Candi Tikus karena sebenarnya candi ini ketika ditemukan warga setempat pada tahun 1914 dalam keadaan tertimbun tanah dan menjadi sarang tikus di dalamnya. Candi Tikus yang mempunyai bentuk persegi empat dengan beberapa kolam kecil dan besar yang ada pada bangunannya membuat peneliti dan warga sekitar percaya kalau Candi Tikus dulunya adalah sebuah petirtaan atau kolam pemandian keluarga raja. Tapi ada pihak lain yang menyimpulkan tempat ini adalah sebagai saluran pengairan yang mengalirkan air ke ladang-ladang warga. Tak cukup disitu, beberapa peniliti juga ada yang beranggapan kalau candi ini digunakan sebagai tempat sembahyang atau pemujaan.
Apapun sebenarnya fungsinya, Candi Tikus ini bagus dinikmati ketika ada genangan air di sekeliling candinya, dan di dalam kolam-kolamnya. Kita boleh berfoto turun ke lantai dasar area Candi Tikus, tapi tidak diperkenankan untuk menaiki bangunan candi. Sama seperti objek wisata candi di Trowulan lain, masuk ke candi ini juga gratis.
3. Candi Bajang Ratu
Di dukuh Kraton, masih di Desa Temon Trowulan ada candi besar lain yang bisa kita kunjungi. Nama candi ini adalah Bajang Ratu, yang artinya raja kerdil. Mengapa artinya raja kerdil?, hal ini berdasarkan dari asal muasal diangkatnya Raja Jayanegara yang saat itu masih kecil.
Saat kita datang ke Candi Bajang Ratu ini pasti sangat senang, karena tatanan candi yang rapi dengan banyak bunga disekitarnya. Candi ini sangat terawat sekali. Selain itu bentuk candi yang unik seperti sebuah gapura, warga sekitar mengatakan kalau Candi Bajang Ratu ini mungkin dulunya adalah salah satu gerbang menuju istana Kerajaan Majapahit mengingat lokasi candi ini dekat dengan dugaan letak keraton kerajaan. Tapi ada juga yang bilang candi ini dibangun untuk menghormati Raja Jayanegara, karena di bagian kaki gapura ada relief yang menceritakan tentang ruwatan sang raja.
4. Candi Jedong
Selain situs candi yaang banyak kita temukan di wilayah Trowulan, kita juga bisa menemukan candi lainnya di daerah Desa Wotanmas Jedong Kecamatan Ngoro Mojokerto. Letak Candi Jedong ini tepat di lereng sisi utara Gunung Penanggungan. jika kita ingin datang ke tempat ini, jaraknya hanya sekitar 2 km dari kawasan Ngoro Industri.
Situs Candi Jedong ini bangunannya berbentuk gapura. Menurut warga sekitar dulu di daerah ini ada 3 situs candi yang berbentuk gapura. 2 candi terbuat dari batu andesit, sedangkan satu yang lainnya terbuat dari batu bata. Tapi sekarang jika kita ke lokasi ini akan menemukan sisa bangunan candi dari batu-bata yang hanya tersisa reruntuhannya saja. Sementara itu 2 bangunan gapura yang tersisa dipisahkan oleh bangunan tembok sepanjang 80 meter.
Ada hal unik pada situs candi ini, karena dalam situs Candi Jedong ini ada 2 bangunan gapura, warga sekitar memberi nama Candi lanang (laki) dan Candi Wadon (perempuan). warga sekitar juga mengatakan kalau kemungkinan fungsi dari gapura itu adalah pintu masuk menuju sebuah desa. Next