Seperti yang sudah kita tahu selama ini, kalau Mojokerto adalah gudangnya candi. Mulai dari ukuran kecil hingga yang megah. Namun mungkin Teman Traveler masih belum tahu dengan Candi Jedong yang megah berdiri di tengah Mojokerto. Kalau kalian penasaran dengan candi ini, bisa simak ulasan di bawah ini.
Baca juga : Mau Tau Raja Ampatnya Sumatera, Datang ke Ulu Kasok
1. Ada 2 Candi Utama
Masuk ke dalam area situs Candi Jedong, Teman Traveler akan menemukan 2 buah bangunan candi yang berbentuk gapura. Gerbang Candi Jedong pertama yang berada di dekat pintu masuk diberi nama Candi Lanang (laki-laki) oleh warga sekitar.
Tak jauh dari Candi Lanang, berdiri bangunan candi yang serupa. Oleh masyarakat setempat diberi nama Candi Wadon (perempuan). Kedua candi ini diberikan nama Lanang dan Wadon karena berjumlah 2 buah dan dianggap berpasangan.
Fungsi kedua candi ini diperkirakan dulunya sebagai pintu masuk dan juga keluar dari Desa Perdikan (sima), yang berarti sebuah desa bebas dari pajak. Melihat pintu gerbangnya yang megah, sudah terbayang betapa majunya kehidupan zaman Kerajaan Majapahit dulu.
2. Pagar Membentang di Antara 2 Gerbang
Kalau kalian melihat lebih dekat, dua candi ini dihubungkan dengan pagar berbentuk memanjang. Uniknya, pagar tersebut masih sangat terawat sekali. Padahal, pagar terbuat dari batu bata merah yang tentu akan mengalami pelapukan apabila usianya sudah sangat tua.
3. Ukuran Candi Berbeda
Kalau dilihat sekilas, kedua candi memiliki bentuk yang sama. Namun ternyata, candi-candi ini mempunyai ukuran yang berbeda. Untuk Candi Jedong I mempunyai panjang 12,51 meter, lebar 5,19 meter dan tinggi 9,75 meter. Sedangkan Candi Jedong II memiliki ukuran panjang 6,86 meter, lebar 3,40 meter dan tinggi 7,19 meter.
4. Ornamen Kedua Candi yang Hampir Sama
Untuk ornamennya, kedua candi tidak jauh berbeda. Pada bagian kaki dan tubuh tak tersentuh ornamen apapun. Tapi di bagian atap terdapat hiasan raksasa dengan ukiran cantik di bagian sampingnya.
Beda keduanya adalah pada bagian ambang pintu. Di Candi Jedong I ada tulisan Brahmana–Nora-Kaya-Bhumi yang memiliki arti tahun 1307 Saka atau 1385 Masehi. Sedangkan di Candi Jedong II tidak ada tulisannya, namun di sekitar sana ada batu bekas bangunan dengan pahatan angka tahun 1378 Saka atau 1456 Masehi.
5. Ada Sisa Bangunan Candi
Masih berada di area candi, kalian bisa menemukan 3 buah petak sisa bangunan candi. Sisa-sisa bangunan candi ini hanya berupa kumpulan bebatuan andesit yang masih tertata di atas pondasinya. Belum ada keterangan tentang bangunan ini, tapi menurut pengelola, batuan ini adalah bangunan candi yang tertanam di bawah tanah saat ditemukan.
Itulah sedikit informasi mengenai Candi Jedong yang ada di Mojokerto. Mungkin bentuknya hanya berupa gapura, namun kalian bisa belajar banyak sejarah di sana. Kalau Teman Traveler ingin mengunjunginya, bisa datang ke Dusun Wotanmas, Desa Jedong, Kecamatam Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Next