Selain panorama alam, Malang menyimpan banyak peninggalan sejarah yang bisa jadi destinasi wisata menarik. Candi Sumberawan salah satunya. Tak cuma eksotis, bangunan kuno di kawasan Singosari ini juga menyimpan banyak kisah unik.
Baca juga : Bantengan, Jalur Malang-Lumajang yang Unik dan Instagenik
Menurut cerita yang beredar, di sekitar kawasan Candi Sumberawan terdapat sumber air suci yang punya khasiat khusus. Seperti apa kisahnya? Mari simak penuturan kontributor Travelingyuk, Rudiyanto, berikut ini.
Candi yang Cukup Misterius
Hai Teman Traveler kebetulan saya bersama keluarga iseng – iseng ke Candi Sumberawan. Sebelumnya saya sudah pernah berkunjung, namun hanya ada panorama candi saja. Sekarang sudah ada Hutan Pinus di sekelilingnya, sehingga jadi lebih cantik.
Mengapa saya candi ini cukup misterius? Pasalnya hingga kini masih belum diketahui pasti kapan Candi Sumberawan didirikan. Informasi tersebut tidak ditemukan dalam deretan relief di tembok candi. Tujuan pembuatan Sumberawan juga masih tanda tanya, meski beberapa arkeolog menyimpulkannya sebagai tempat pemujaan.
Destinasi Wisata Menarik
Candi Sumberawan terletak di Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Berdiri kokoh di lembah lereng Gunung Arjuno, kawasan sekitar candi menghadirkan atmosfer ketenangan luar biasa. Di sekelilingnya terdapat aliran sungai dan deretan lahan persawahan penduduk.
Udara sekitar juga terasa sejuk. Hembusan lembut angin gunung membuat siapapun yang mengunjungi kawasan ini akan merasa dimanjakan. Kawasan ini juga banyak ditumbuhi pohon pinus yang terlihat sangat indah.
Sederet pesona tersebut membuat pengelola berinisiatif menjadikan Candi Sumberawan sebagai tempat wisata. Di beberapa titik dibangun tempat selfie untuk ajang foto untuk para pengunjung. Selain itu ada pula pusat kuliner, lengkap dengan gazebo agar pengunjung bisa bersantai bersama keluarga.
Asal-usul Nama Sumberawan
Menurut juru kunci candi, nama Sumberawan berasal dari dua kata yakni sumber dan rawan. Artinya kurang lebih sumber yang berasal dari rerawan atau rawa-rawa.
Menurut sang juru kunci, kawasan Sumberawan dahulu disebut juga sebagai Tanah Kasurangganan atau Tanah Bidadari – konon terdapat sumber air yang biasa disambangi para bidadari. Letaknya berada di lereng Gunung Arjuna, dengan ketinggian 650 meter di atas permukaan laut.
Tertarik dengan penuturan sang juru kuncinya, saya memutuskan pergi menuju tempat sumber air tersebut. Begitu sampai di sana saya langsung membasuh muka. Tak ketinggalan saya juga mencoba meminum airnya, siapa tahu bisa awet muda.
Air Suci Tirta Amerta
Sumberawan pernah dipugar pada masa kolonial Belanda, sekitar tahun 1937. Diyakini saat pemugaran berlangsung terdapat sumber air tepat di bawah candi. Tetapi setelah semua proses rampung, aliran airnya jadi merembes ke mana-mana. Akibatnya, muncul sumber air baru di beberapa lokasi.
Menurut cerita penjaga candi, sumber di bawah Candi Sumberawan mengalirkan air suci. Hal tersebut diakibatkan begitu kuatnya para pertapa yang melakukan ritual di dalam candi, hingga membuat sumber air ini menjadi Air Amerta atau Air Keabadian.
Sumber air ini dipercaya sebagai salah satu air suci yang diperebutkan para Dewa dan Raksasa sebagai sumber kesaktian. Air tersebut diperoleh lewat cara mengaduknya dengan Gunung Mandara, menggunakan tali berwujud Naga Besuki
Air di Sumberawan juga dianggap Suci oleh sejumlah agama. Tidak hanya dimanfaatkan untuk upacara Waisak, tapi juga digunakan sebagai air pembaptisan bagi umat beragama Kristen Prostetan. Menurut hasil penelitian laboratorium air ini sangat jernih dan layak diminum secara langsung,
Dalam perjalanan sejarah tempat ini juga menjadi jujukan Raja Hayam Wuruk untuk observasi mengelilingi daerah kekuasaannya. Sang Raja juga menggunakannya sebagai tempat istirahat sekaligus beribadah. Hal tersebut yang lantas mengawali inisiatif membangun tempat pemujaan kepada Dewa.
Bagi Teman Traveler yang berniat wisata sejarah, sangat disarankan berkunjung ke Candi Sumberawan. Selain melihat bangunan kuno, kalian juga bisa bermain bersama keluarga di Hutan Pinus yang sudah dikemas cantik oleh pihak pengelola. Ada yang sudah pernah berkunjung ke candi ini? Next