Melbourne, kota terbesar kedua di Australia ini terkenal dengan penduduknya yang ramah dan sangat mencintai kopi. Bahkan, warga Melbourne lebih menyukai kedai kopi lokal daripada franchise luar negeri. Salah satu coffee shop yang jadi primadona adalah St. Ali. Berkolaborasi dengan Common Grounds Roastery di Indonesia, coffee shop asli Australia ini resmi berekspansi ke Jakarta sejak tahun 2016 lalu. Penasaran seperti apa rasa dari sajian kopi mereka? Yuk, simak ulasan dari Kontributor Travelingyuk, Ken Kirana.
Baca juga : Dulu dan Sekarang, Jakarta Masih Saja Memesona
1. Suasana Hangat yang Bikin Nyaman untuk Ngobrol
Bingung mencari kedai kopi di Jakarta yang nyaman untuk kumpul bareng teman? St. Ali jawabannya. Coffee shop asli Australia ini terletak di kawasan gedung perkantoran dan apartemen. Suasannya nyaman dan tidak terlalu bising, sangat cocok untuk menjadi tempat ngobrol. Selain itu, Teman Traveler juga bisa menggunakan kedai ini untuk melakukan aktivitas lain, seperti bekerja atau mengerjakan tugas sambil menikmati secangkir kopi.
2. Kopi Nikmat dengan Racikan Mirip Kedai Asli
Bukan hanya membawa nama, St. Ali juga mendatangkan mesin kopi asli dari Melbourne. Dengan mesin tersebut, tersaji kopi espresso dan Iter yang aromanya menggugah selera. Sebagian besar biji kopi menggunakan produk dari Brazil dan Columbia. Sementara jenis yang menjadi andalannya berupa Cappuccino, Flat White atau Latte Piccolo yang diracik dengan Orthodox Blend.
Teman Traveler hobi bersafari kopi? Pilih menu St. Ali Coffee Adventure yang berisi beberapa varian kopi dalam satu paket. Sajiannya berupa dua espresso, dua cappuccino dan satu kopi lter pilihan barista. Ada pula sajian coffee bottle. Kemasannya lucu berwarna gelap dengan pilihan isi Ice Cold Black, Ice Cold Latte hingga Ice Cold Chocolate. Sementara harganya dibanderol mulai Rp35.000-Rp130.000.
3. Aneka Minuman Selain Kopi
Jika Teman Traveler tidak minum kopi, ada juga minuman lain yang tak kalah memanjakan lidah. Ada hot chocolate, mocca, matcha latte, teh hingga aneka jus. Untuk harga varian minuman non kopi, berkisar antara Rp35.000-Rp160.000.
4. Menu Brunch ala Melbourne
Soal makanan, coffee shop asal Australia ini tak perlu lagi diragukan. Pasalnya, dibalik dapur ada Mark Richardson, chef andalannya yang didatangkan langsung dari Melbourne. Dari resep, cara masak dan penyajian dilakukan sama persis seperti di kedai aslinya. Konsep menu makanan mereka pun tak jauh dari menu brunch ala Melbourne. Salah satu St. ALi World Famous Steak, Australian Sirloin Steak yang dimasak medium cook. Seporsinya disajikan dengan salad sayuran segar seperti beetroot, mixed leaves dan mustard mayones.
Ada lagi menu andalan yang tak kalah wajib untuk Teman Traveler coba. Namanya Corn Fritters khas Mexico yang dimasak dengan resep rahasia ala coffee shop asli Australia ini. Seporsinya disajjikan bersama dengan poached egg setengah matang, keju panggang halloumi, jagung, acar cucumber salsa, saus kasundi dan green salad.
5. Menu Bulanan yang Spesial
Bukan St. ALi namanya jika tak punya banyak kejutan. Setiap bulan, mereka menyajikan sajian spesial berbeda yang hanya bisa dipesan di bulan tersebut. Menu spesial setiap bulannya pun lengkap, mulai dari makanan hingga kopi.
Untuk Teman Traveler yang vegetarian atau menjalani diet, Green Hummus Bowl bisa jadi pilihan. Perpaudan aneka sayur seperti garbanzo beans, bayam, brokoli, wortel panggang yang disajikan dengan saus spinach hummus dan alpukat. Untuk harganya berkisar antara Rp30.000-RP140.000. Tampilan cantik, porsi besar, dan pastinya sehat dan nikmat.
Itulah ulasan tentang St. ALi, coffee shop asli Australia yang bisa Teman Traveler jumpai di Jalan Setiabudi, Jakarta. Bagaimana, tertarik mencoba? Datanglah sekitar jam 7 pagi, sudah ada aneka menu siap menggoyang lidah. Sementara kedai kopi ini tutup pukul 8 malam. Next