Danau di atas danau tentu bukan istilah yang biasa kita dengar sehari-hari. Namun ternyata fenomena alam semacam itu benar-benar ada dan nyata terjadi di Indonesia. Kita bisa melihatnya langsung dengan mengunjungi Danau Sidihoni yang ada di wilayah Wisata Pulau Samosir.
Baca juga : Curi Perhatian Dunia, Patung Bawah Laut di Gili Meno Ini Malah Diprotes
Selama ini ketika mendengar kata Samosir, kebanyakan orang pasti langsung memikirkan soal Danau Toba. Memang benar bahwa danau terbesar se-Asia Tenggara tersebut dinaungi Pulau Samosir tepat di bagian tengahnya. Namun menariknya, di tengah pulau masih terdapat danau lain yang tidak kalah cantik – Sidihoni. Seperti apa aura kecantikan Danau Sidihoni, Travelingyuk bakal berikan penjelasan selengkapnya.
Kubangan yang Indah
Danau Sidihoni berada di wilayah Desa Sabungan Nihuta, Kecamatan Longgur Nihuta, Kabupaten Samosir. Mencapai lokasi ini dibutuhkan perjalanan mengendarai sepeda motor selama kurang lebih 30 menit dari Pangururan. Namun dijamin tidak menyesal begitu sampai di tempat tujuan.
Dari kejauhan Danau Sidihoni memang tampak hanya sekedar seperti kubangan air. Namun jika diperhatikan dengan seksama, pemandangan yang ada di sekitarnya begitu indah. Terdapat banyak tanah lapang hijau dan juga wilayah pepohonan rimbun di sekitarnya. Udaranya sangat sejuk, cocok sekali untuk bersantai.
Beri manfaat positif untuk warga
Dari segi pariwisata, keindahan Danau Sidihoni memang belum setenar kakaknya, Danau Toba. Apalagi mereka yang datang kawasan ini biasanya lebih sering mengunjungi Parapat untuk menikmati keindahan danau terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Namun demikian, Sidihoni sudah memberikan manfaat luar biasa untuk warga sekitar.
Sumber mata air yang ada di Sidihoni sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terutama jika Samosir sedang dilanda kekeringan. Tanah lapang yang ada di sekitarnya juga menjadi sarana hiburan tersendiri bagi anak-anak, yang sering terlihat berlarian ke sana kemari di lokasi ini.
Jadi pertanda masalah
Menurut laporan dari beberapa sumber, Danau Sidihoni pernah mengalami kekeringan sebanyak tiga kali. Kesaksian dari seorang tetua adat menyatakan fenomena tersebut terjadi bertepatan dengan penjajahan Jepang, pemberontakan Kolonel Simbolon, dan juga gempa Aceh di 2004 silam. Diyakini bahwa kekeringan di Sidihoni merupakan pertanda terjadinya sebuah masalah besar di Indonesia, bukan hanya sekedar kejadian alam.
Tak cukup sampai di situ, penduduk sekitar juga percaya bahwa di bawah permukaan Danau Sidihoni terdapat sungai yang mengalir hingga ke Danau Toba. Belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan soal ini, namun ada fenomena unik yang disebut Batu Bernafas.
Batu tersebut terletak Simargarantung dan mengeluarkan hembusan udara dingin. Hal ini diyakini sebagai salah satu bukti kuat bahwa di bawah permukaan Pulau Samosir terdapat sungai misterius yang belum bisa benar-benar dibuktikan keberadaannya hingga kini.
Tak ada pemungutan tiket
Bagi para backpacker maupun traveler yang senang menikmati pemandangan alam dengan biaya minim, Danau Sidihoni sangat direkomendasikan. Tak cuma indah, atmosfernya juga terasa sangat alami. Sejauh mata memandang tidak ada pemukiman penduduk dan sesekali masih ada warga yang menggembalakan sapi dan kerbau di sini.
Selain itu untuk memasuki kawasan ini juga tak dikenakan biaya sama sekali alias gratis. Namun mungkin untuk mencari lokasi tepat Danau Sidihoni agak sedikit sulit karena minimnya papan petunjuk. Bisa jadi hal inilah yang membuat banyak orang belum terlalu familiar dengan danau di atas danau ini.
Itulah tadi sejumlah keunikan dan kisah menarik yang ada di Danau Sidihoni, Pulau Samosir. Jika ingin mencari pemandangan alam indah dengan sedikit bumbu misteri di dalamnya, lokasi satu ini sangat layak untuk dikunjungi. Next