in ,

Desa Sembungan Wonosobo, Tertinggi di Pulau Jawa yang Suguhkan Spot Sunrise Terbaik di Asia

Desa Sembungan Wonosobo

Pulau Jawa menyimpan banyak keindahan yang seperti tak ada habisnya. Pesona alam yang dipadukan dengan budaya dan kesenian tradisional, terus menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Tak heran turis mancanegara pun rela jauh-jauh datang ke Indonesia, demi menyaksikan langsung wisata alam dan budaya yang memesona.

Baca juga : Berburu Kuliner di Pasar Rejowinangun Magelang, Ada Apa Saja Ya?

Foto via Wonosobozone

Salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pecinta alam adalah Desa Sembungan. Desa ini menyuguhkan pemandangan yang cantik dan memukau mata. Simak ulasan tentang Desa Sembungan berikut ini.

Desa tertinggi di Pulau Jawa

Desa Sembungan merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa karena berada di ketinggian 2.300 mdpl. Tepatnya, desa ini berada di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Jarak dari Dieng ke Desa Sembungan sekitar 5,3 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Foto via Putrasikunir

Dari Tugu Selamat Datang Dieng, pengunjung bisa berkendara ke arah selatan. Kemudian ada pertigaan di kanan jalan, terus lurus dan selanjutnya tinggal mengikuti jalan aspal menuju Desa Sembungan. Jika sudah tiba, akan ada gapura yang menandakan pengunjung tiba di desa tertinggi Pulau Jawa ini. Fasilitas di desa ini ternyata juga sudah lengkap, mulai dari masjid, penginapan, balai pertemuan, tempat makan, hingga kamar mandi umum.

Suguhkan sunrise terbaik di Asia

Foto via Putrasikunir

Puncak Sikunir adalah bentangan alam yang harus dikunjungi di Desa Sembungan. Pasalnya, di puncak ini kamu bisa menyaksikan pemandangan matahari terbit terbaik di Asia. Untuk melihat sunrise dengan jelas, disarankan mengunjungi Puncak Sikunir pada musim kemarau karena cuacanya cerah tanpa kabut.

Pesona Telaga Cebong dan Air Terjun Sikarim

Foto via Panduanwisatadieng

Menuju Puncak Sikunir, wisatawan akan menemui Telaga Cebong. Telaga yang dulunya bekas kawah purba ini, dinamakan cebong karena bentuknya memang mirip dengan bayi katak. Sebelum menjadi telaga, kawah ini berukuran 18 hektare, namun kemudian menyempit menjadi 12 hektare.

Foto via Nativeindonesia

Air dari Telaga Cebong rupanya mengalir menjadi Air Terjun Sikarim. Pemandangan alam yang eksotis itu membuat Desa Sembungan masuk dalam daftar desa terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Tari Angguk dan ruwatan rambut gimbal yang turun-temurun

Foto via Indonesiasenang

Wisatawan yang datang akan disambut dengan Tari Angguk. Tari dengan gerakan menganggukkan kepala ini adalah budaya tradisional Desa Sembungan yang sudah turun-temurun. Budaya lain yang tak kalah unik adalah ruwatan rambut gimbal. Ini merupakan upacara pemotongan rambut pada anak-anak yang berambut gimbal agar terlepas dari hal-hal buruk. Biasanya ritual ini dilakukan pada tanggal 1 Suro sesuai dengan kalender Jawa.

Di Desa Sembungan, kamu bisa menyempatkan diri untuk berbelanja suvenir cantik yang dibuat oleh penduduk setempat. Selain itu, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas Desa Sembungan yang lezat, seperti terong belanda, purwaceng, dan carica. Bagaimana, apakah kamu tertarik berkunjung ke Desa Sembungan? Next

ramadan
Puncak Puhahonu tengah muncul dipermukaan 2 tahun silam

Gunung Api Terbesar Di Dunia, Luasnya Setara Dua Kali Pulau Kalimantan

Tim dari Grand Candi Hotel Semarang mengenakan toping agar terlihat seperti Kitsune

Perayaan Unik Japanese Folklore Peringati Tahun Baru 2023 di Grand Candi Hotel