Desa selalu lekat dengan kesederhanaan, baik dari pekerjaan penduduknya maupun suasananya. Tapi siapa sangka, ada beberapa desa yang mendapat julukan terkaya di dunia. Menariknya lagi, beberapa di antaranya ada yang dari Indonesia, lho. Penasaran? Yuk deh simak ulasan berikut ini.
Baca juga : Taman Nasional Baluran, Savana Bernuansa Afrika
1. Desa Huaxi, China
Pertama, ada Desa Huaxi yang berada di China. Dibangun pada tahun 1961, Huaxi menjadi tempat idaman untuk kalangan miliarder di China karena sarananya yang luar biasa. Ada hotel luar biasa megah, sentral perbelanjaan, paviliun megah, bangunan dengan 10 kamar serta landasan helikopter.
Kehidupan desa ini bukan serta-merta muncul dengan sendirinya, Teman Traveler. Melainkan datang dari Wu Renbao seorang pemimpin desa yang mengantarkan kemakmuran sampai desanya dinobatkan sebagai desa terkaya di China. Rahasia kesuksesannya adalah karena dia memegang teguh semboyan kepemimpinannya.
2. Desa Oberweil-Lieli, Swiss
Selanjutnya, ada Desa Oberweil – Lieli yang berlokasi di sekitar Pegunungan Alpen. Desa yang berpenduduk kurang lebih 2200 jiwa ini diberi gelar sebagai pemukiman warga terkaya di Benua Erop, dengan penghasilan 300 miliar per tahunnya.
Gelar yang didapat desa tersebut merupakan hasil dari jerih payah warga sepanjang hari. Sampai pada akhirnya kawasan tersebut menjadi desa yang indah, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke sana. Selain itu, kelebihan lainnya adalah suasananya yang begitu tentram, tenang, dan jauh dari kebisingan kota.
3. Desa Kutuh, Bali
Indonesia juga punya nih desa yang termasuk kaya di dunia. Adalah Desa Kutuh yang berada di Kabupaten Badung, Bali. Desa tersebut menjadi salah satu desa percontohan yang berhasil mengembangkan potensi pariwisatanya sehingga menghasilkan pendapatan Rp50 miliar per tahunnya.
Ada banyak tempat wisata di sini yang telah menarik banyak pengunjung. Seperti Pantai Pandawa, Gunung Payung Cultural Park, Atraksi Wisata Khusus Timbis Paragliding, Atraksi Wisata Khusus Seni dan Budaya, Unit Barang dan Jasa, Unit Pirantu Yadnya, Transportasi, dan Jasa Konstruksi Karya Undagi.
4. Desa Ponggok, Klaten
Beralih ke Jawa Tengah, tepatnya di Klaten, ada Desa Ponggok. Sebenarnya, dulu desa ini termasuk pemukiman tertinggal, karena hanya mengandalkan pendapatan dari sektor pertanian. Namun, itu semua berubah drastis semenjak Junaedhi Mulyono yang memimpin desa.
Ia memajukan desa dengan mengandalkan mata air sebagai sumber penghasilan daerah. Apalagi kalau bukan Umbul Ponggok yang sudah hits di mata Indonesia. Berkat itu semua, pendapatan desa meningkat, yang mulanya hanya Rp80 juta per tahun, kini menjadi Rp16 miliar per tahunnya.
Deretan desa terkaya di dunia ini tentu memberikan banyak pelajaran bagi kita semua. Kalau tak ada usaha yang mengkhianati hasil. Meskipun dulu dianggap desa tertinggal, namun warga setempat bisa menyulapnya menjadi kawasan yang berlimpah materi. Jadi, apa kalian sudah terpacu untuk memajukan daerah masing-masing? Next