Indonesia tak ada habisnya dengan pariwisata. Kali ini terdapat desa wisata baru di Sukabumi yang tengah menjadi perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Pasalnya, desa ini membudidayakan tanaman lokal yang hampir punah.
Baca juga : Pendhapa Art Space, Ruang Seni Apik di Sudut Jogja
Selain itu, banyak kegiatan yang bisa dilakukan saat berwisata ke Desa Wisata Hanjeli. Desa ini menyajikan eduwisata yang dapat memberikan lapangan kerja baru dan memanfaatkan budaya lokal. Inilah informasi selengkapnya tentang Desa Wisata Hanjeli.
Desa Wisata Hanjeli
Desa Wisata Hanjeli berada di Kampung Waluran 2, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Desa ini masuk di kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu. Kamu bisa menggunakan kendaraan roda 2 maupun 4 untuk menuju Desa Wisata Hanjeli dengan jarak waktu tempuh selama kurang lebih 3 jam dari Sukabumi.
Dinamakan Desa Wisata Hanjeli karena banyak ditemukan tanaman hanjeli, yang merupakan biji-bijian tropika dari suku padi-padian atau Poaceae. Hanjeli sendiri memiliki banyak sebutan, yaitu enjelai, jelai, atau jali. Biji hanjeli berwarna putih keabuan dan bila disimpan lama, warnanya akan berubah kuning kecokelatan.
Manfaat biji hanjeli
Hanjeli memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Kandungan tinggi kalsium dan menjadi sumber karbohidrat yang sama dengan padi dan sumber pangan lainnya. Tanaman ini biasanya dikonsumsi oleh penderita osteoporisis dan penderita diabetes, karena memiliki indeks glikemik yang rendah.
Selain biji hanjeli, akar tanamannya dapat digunakan sebagai tanaman herbal, daunnya dapat diolah sebagai teh, dan batangnya dapat dijadikan sebagai makanan ternak. Namun sayang, tanaman hanjeli hampir punah karena sudah jarang dibudidayakan. Oleh karena itu, Menparekraf Sandiaga Uno sangat senang karena Desa Wisata Hanjeli dapat membuka 1,1 juta lapangan kerja baru dan menjadi nilai tambah untuk ekonomi masyarakat.
Mendapatkan penghargaan
Selain dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, Desa Wisata Hanjeli ternyata masuk 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022. Dan mendapat urutan ke-40. Desa ini juga mendapatkan dukungan dari program Moslem Friendly Tourism dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Adira Finance selama 1 tahun.
Terdapat beberapa hasil dari UMKM yang dijual di desa wisata ini. Beberapa di antaranya adalah brownies, rengginang hanjeli, tape hanjeli, madu, teh waluran, sabun hanjeli, dan tepung hanjeli. Para pengunjung akan diajak untuk melakukan berbagai kegiatan mengola pangan dari biji hanjeli.
Kegiatan di Desa Wisata Hanjeli
Para pengunjung akan diajak untuk menanam hanjeli, menggunakan alat tradisional, menggunakan lesung untuk menumbuk, serta menampah biji hanjeli. Selain itu, pengunjung dapat mengikuti kegiatan menyadap karet mulai dari pohon hingga melihat proses pengelolahannya di pabrik sampai menjadi karet. Kegiatan itu dikenakan biaya sebesar Rp50 ribu per orang. Di desa wisata ini, anak-anak juga dapat melakukan permainan zaman dulu, seperti egrang.
Untuk mengikuti kegiatan memanen hanjeli, pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp150 ribu per orangnya. Tak hanya itu, terdapat sajian makanan nasi liwet hanjeli dengan membayar Rp75 ribu. Nasi liwet ini didampingi berbagai sajian yang bisa dipilih, seperti ayam, ikan asin, tuburuk, sambal, dan lalapan. Pengunjung akan mendapatkan bubur hanjeli sebagai sambutan sebelum dan sesudah makan siang.
Bagaimana, tertarik berwisata ke Sukabumi? Selain memberikan banyak pengetahuan, menyatu dengan alam akan membuat pikiran semakin tenang dan rileks. Selain itu wisata ini sangat membantu anak-anak untuk lebih mengenal alam sekitar. Next