Indonesia merupakan salah satu dari 5 negara penghasil kopi di dunia, menurut data International Coffee Organization. Kawasan penghasil kopi di Indonesia sudah tersohor, tidak hanya di nusantara, bahkan sampai penjuru dunia, salah satunya adalah Dataran Tinggi Gayo di Aceh. Beberapa kota pun menjadikan dirinya sebagai desa wisata kopi di Indonesia, seperti Kabupaten Wonogiri yang desa wisatanya sedang dalam masa pengembangan. Yuk dibaca ulasan berikut untuk informasi selengkapnya!
Baca juga : 4 Hal yang Dilarang Dilakukan Saat Berenang, Wajib Tahu!
Mendirikan 3 Desa Wisata Kopi
Kabupaten Wonogiri memang merupakan penghasil biji kopi Arabika Conto, Robusta Brenggolo, dan Robusta Semagar, namun sayangnya tidak begitu banyak kedai kopi di kawasan ini. Untuk mengembangkan potensi biji kopi, kabupaten ini kini tengah mengembangkan 3 desa wisata kopi yaitu Bulukerto, Girimarto, dan Jatisrono. Diharapkan bisa menarik perhatian pelancong sekaligus memperkenalkan produk biji kopi yang ditanam dan dihasilkan dari Wonogiri.
Sistem Tanam Tumpang Sari Memperkaya Cita Rasa Kopi
Salah satu petani kopi yang masih bertahan selama 30 tahun adalah Pak Sular dari Bulukerto. Beliau menanam biji kopi dengan sistem tumpang sari, di antara tanaman sayuran seperti wortel, kubis, tembakau, dan lainnya. Konon sistem tanam seperti itu dapat memperkaya cita rasa biji kopi yang dihasilkan. Setelah diseduh, penikmat dapat merasakan sekilas rasa tanaman yang ditanam dengan sistem tumpang sari tersebut.
200 Petani Siap Menyajikan Biji Kopi Terbaik
Biji kopi yang dihasilkan di salah satu kabupaten dengan desa wisata kopi di Indonesia ini, ditanam oleh setidaknya 200 petani kopi. Tersebar ke beberapa daerah diantaranya tentu 3 kawasan yang sedang dikembangkan tersebut. Dengan adanya hal ini tentu diharapkan biji kopi yang berasal dari Wonogiri menawarkan kualitas terbaik. Sehingga dapat dinikmati oleh penggiat kopi dimana pun berada.
Pengolahan Kopi di Wonogiri Sudah Ada Semenjak Zaman Belanda
Tidak salah apabila Wonogiri menjadi salah satu kabupaten dengan desa wisata kopi di Indonesia. Ternyata kawasan ini menyimpan sejarah pengolahan kopi semenjak zaman Belanda, berupa cerobong asap yang dahulu digunakan sebagai pabrik kopi. Warga sekitar menyebutnya pipo londo, konon telah ada semenjak tahun 1800an.
Kini semakin bertambah referensi bagi pecinta kopi untuk mengenal tanaman ini lebih dekat, mulai dari cara penanam sampai proses penyeduhan. Diharapkan kopi Indonesia semakin bagus kualitasnya dan dikenal di penjuru Indonesia bahkan dunia. Teman Traveler sudah pernah pergi ke desa wisata kopi di Indonesia yang mana saja nih? Next