Bali dikenal sebagai kawasan wisata yang banyak menarik wisatawan mancanegara. Tak hanya itu, ini Pulau Dewata juga menjadi destinasi untuk para digital nomad, yaitu enerasi pekerja yang menyelesaikan tugasnya namun tak selalu berada di kantor. Tak bisa dipungkiri, perkembangan digital mampu memangkas jarak dan waktu. Karenanya mari menengok perkembangan para digital nomad di Bali.
Baca juga : Cafe di Ubud dengan Menu Organik, Enak dan Menyehatkan!
Mulai Berkembang di Tahun 2013
Pulau ini juga menjadi destinasi bagi para digital nomad, terutama di kawasan Ubud. Budaya ini mulai berkembang pada tahun 2013, ketika lahir co-working space bernama Hubud. Sejak saat itu, beberapa coworking space baru turut buka. Hal tersebut menjadi langkah penting bagi Pulau Bali dan tak hanya menjadikannya sebagai destinasi wisata.
Semakin Banyak Coworking Space
Di Bali, kafe tak hanya menjadi tempat untuk berfoya-foya. Sekarang kafe-kafe tersebut banyak yang berubah fungsi menjadi coworking space dengan biaya yang pun cukup terjangkau. Beberapa tempat dapat disewa selama 24 jam dengan biaya berkisar antara Rp 150 ribu-250 ribu. Namun ada juga yang hanya perlu memesan menu dari tempat tersebut. Tak jarang para digital nomad di Bali dapat berganti tempat hingga 2-3 kali dalam satu hari.
Berbagai Profesi dari Berbagai Negara
Digital nomad di Bali pun memiliki latar belakang profesi yang beragam. Mulai dari enterpreneur, web developer, bahkan hingga content maker. Mereka datang dari berbagai negara. Kebanyakan mereka adalah pekerja freelance. Namun pergerakan mereka sangat luar biasa. Karena klien yang mereka tangani cukup banyak, mereka mampu menghabiskan waktu yang lama di Pulau Dewata.
Bekerja Sambil Traveling
Kelebihan Pulau Bali sebagai destinasi para digital nomad adalah destinasi wisata yang beragam dengan akses yang mudah. Kemudahan tersebut yang juga menjadi keuntungan untuk digital nomad. Sehingga mereka dapat sekaligus liburan tanpa ribet. Jika jam kerja dirasa cukup atau pekerjaan selesai, mereka dapat langsung meluncur menuju tempat-tempat wisata yang aksesnya pun sangat mudah.
Dengan semakin berkembangnya era digital, hal tersebut dapat memberikan banyak keuntungan. Salah satunya adalah memangkas jarak dan waktu. Sehingga pekerjaan pun dapat dilakukan di mana saja. Teman Traveler tertarik untuk menjadi digital nomad di Bali? Next