Siapa nih yang hobi makan jengkol? Dibalik baunya yang khas, ternyata jengkol punya ragam manfaat yang baik untuk tubuh, meskipun sebagian besar orang tidak menyukainya. Archidendron nama latin dari jengkol ini banyak ditemukan di tanah Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, hingga Indonesia. Dalam memasak jengkol yang diperlakukan secara baik dan benar akan mendapatkan cita rasa yang lezat, namun jika salah memasaknya maka aroma dan rasa pahit akan terasa.
Baca juga : 7 Kuliner Lontong di Pandaan dan Sekitarnya, Rasanya Endes!
Jengkol ini memiliki beragam khasiat bagi kesehatan, salah satunya adalah mencegah berbagai penyakit kronis. Jengkol ternyata mengandung banyak antioksidan yang punya manfaat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Antara lain: polifenol, flavonoid, terpenoid, hingga alkaloid.Dikutip dari jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition, zat-zat antioksidan tersebut memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh dari efek samping radikal bebas. Radikal bebas diketahui menjadi salah satu pemicu munculnya berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular hingga kanker.
Sisi lain, tidak hanya diolah menjadi semur atau di makan mentah begitu saja sebagai pendamping lalapan sayur, jengkol juga bisa diolah menjadi emping. Ada salah satu wilayah di Bogor yang menjadi sentra pembuatan emping jengkol ini, tepatnya di Jalan Kebon Jukut RT 01/05, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Bogor. Lokasinya cukup dekat dari Terminal Baranangsiang, persis di pinggiran Sungai Ciliwung. Di sini terdapat lebih dari 30 pelaku usaha rumahan yang sehari-hari membuat emping jengkol.
Salah satunya adalah Siti Fatimah. Ibu rumah tangga ini merupakan generasi ketiga sebagai pembuat emping jengkol, melanjutkan usaha nenek dan orangtuanya. Dalam seharinya, Bu Siti ini telah menghabiskan 7kg jengkol dalam satu hari. Biasanya pengolahan dilakukan sejak pagi hari hingga menjelang tengah hari, kemudian emping di kemas dalam plastik.
Artinya, sentra ini sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Siti bercerita, dia bisa membeli hingga 7 kilogram (kg) jengkol mentah dan tua dalam sehari untuk produksi. Harga jual emping mentah berukuran besar dibanderol seharga Rp 100.000 per 100 lembar. Sementara, emping mentah berukuran kecil dijual Rp 85.000 per 100 lembar. Siti bisa mendapat omzet Rp 340.000 hingga Rp 400.000 per hari.
Biasanya, hasil olahan emping dari sentra ini diambil oleh para distributor setiap sore. Atau, sebagian produsen mengantar sendiri emping-emping tersebut ke beberapa toko oleh-oleh langganan mereka masing seperti ke toko Dian Sehari, Dirgahayu, Toko Ijo, Toko Obor yang terletak di Jalan Surya Kencana, Bogor. Nah, Teman traveler mungkin bisa mencoba untuk membeli emping jengkol di Toko tersebut sebagai bahan oleh oleh. Next