Berada di lingkaran cincin api Pasifik, membuat Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi yang masih aktif dan patahan palung yang sering bergerak. Patahan Flores yang mengakibatkan gempa Lombok, 5 Agustus 2018, adalah salah satunya. Bahkan di masa lampau, erupsi Krakatau pada 27 Agustus 1883, pernah memberikan dampak bencana global.
Baca juga : Museum Stasiun Ambarawa, Lorong Waktu Kembali ke Masa Lalu
Letusannya Terasa Hingga Benua Lain
135 tahun yang lalu, terjadi ledakan dahsyat di Selat Sunda. 27 Agustus 1883, Gunung Krakatau meletus dan ledakan tersebut membuat seluruh dunia merasakan dampaknya. Sedangkan awan panas dan tsunami akibat letusan Krakatau merenggut nyawa sebanyak 36 ribu orang. Bahkan letusan Krakatau terdengar sampai ke Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, padahal jaraknya 4.653 kilometer dari pusat letusan.
Berkekuatan 30 Ribu Kali Bom Atom
Dari penelitian para ilmuwan, kekuatan ledakan Krakatau diperkirakan mencapai 30 ribu kali bom atom Hiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia II silam. Akibat ledakan Krakatau dahsyat, tiga perempat tubuh Krakatau hancur dan hanya tersisat satu kaldera di Selat Sunda. Tak lama setelah ltusan dahsyat tersebut terjadi, tsunami setinggi 40 meter menyapu beberapa kawasan di Selat Sunda.
Menyebabkan Perubahan Iklim Sementara
Dunia sempat gelap selama beberapa jam akibat debu vulkanik dari letusan Gunung Krakatau ini menutupi atmosfer. Bahkan, matahari bersinar redup selama kurang lebih satu tahun. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun. Kondisi tersebut menjadi penyebab munculnya penyakit sampar bubonic, lantaran temperatur udara mendingin. Penyakit tersebut yang mengurangi jumlah penduduk di muka bumi secara signifikan.
Dampak Kerusakan yang Luar Biasa
Sebanyak 36,417 orang meregang nyawa karena bencana ini, 165 wilayah hilang dari permukaan bumi, dan 132 desa hancur lebur. Hamburan debu vulkanik terbang sampai Norwegia hingga New York, Amerika Serikat. Erupsi Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik.
Berada di Lingkar Cincin Api Pasifik membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak patahan dan gunung berapi. Tak jarang bencana di Indonesia sangat besar dan sering kali memakan banyak korban. Salah satunya adalah erupsi Krakatau tersebut. Next