Rasanya tiap hari kita selalu mendengar bunyian permaian lato-lato. Tak hanya diujung rumah, jalanan, bahkan diruang publik pasti terdengan “tak-tak-tak-tak” seruan unik dari lato-lato ini menjadi buming. Hingga ajang kompetisi lato-lato mulai banyak digelar dibeberapa daerah nusantara. Ramainya permaianan ini hingga membuat para muda mudi hingga orang tua ingin memainkannya kembali, serasa nostalgia ya!
Baca juga : Badai Terjang Pulau Lombok, Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Lato ini adalah salah satu permainan anak-anak yang terdiri dari dua bola yang disambungkan melalui tali sejenis nilon. Ujung tali terdapat sebuah pegangan yang berbentuk lingkaran kecil yang terselit diantara jari-jari dan digerakkan sehingga bola bola ini berbenturan melingkar menghasilkan bunyi “tak-tak-tak-tak”.
Bagi kamu yang awam, mungkin sangat susah untuk mencapai gerakan lato yang sempurna. Kamu cukup menggoyangkan lato dan menyeimbangkan agar lato tetap berbenturan. Rasanya mudah sekali jika orang lain menggerakkan lato tanpa bola terjatuh. Nah seperti apa sih menggerakkan lato agar tetap seimbang?
Kamu harus menyeimbangkan terlebih dahulu tali yang terpasang di kedua bola lato. Jepit bola kecil diantara jari tangan dan goyangkan perlahan, jika sudah siap cobalah mengayunkan lato agar bersinggungan atas bawah dan menghasilkan bunyi “tak-tak-tak-tak”. Tetaplah mengayunkan tangan dengan seimbang agar lato tidak jatuh dan bila terkena tangan, rasanya sedikit sakit.
Semarak lato ini menjadi banyak kalangan mulai penasaran akan informasi mengenai permainan satu ini. Nah, jangan khawatir, kamu dapat menyimak informasi dibawah ini mengenai fakta-fakta menarik dari lato.
Nyatanya Lato Bukan Dari Indonesia
Rasanya cukup membuat banyak orang jengah ketika mendengar permainan Lato-lato ini bukan asli Indonesia. Padahal lato menjadi permaiann semarak hingga pelosok negeri. Namun, lato ini muncuk di era tahun 60 an dengan nama clackers dan dimainkan pertama kali oleh warga Amerika. Namun, permainan ini mulai redup lantaran memakan korban jiwa dan mulai era tahun 70 an dilarang oleh pemerintah Amerika.
Permainan ini mulai eksis kembali ketika diselipkan dalam serial anime Bizarre Adventure yang diperankan oleh Joseph Joestar dalam jurusnya. Hingga ada inisiatif para kreator Indonesia untuk menambah permainan jenis ini. Dulu, juga menjadi permainan eksis anak-anak di era 80 an. Kini hadir kembali hingga menciptakan berbagai ajang perlombaan Lato-lato.
Permainan Tradisional
Permainan ini merupakan permainan tradisional sejak tahun 80 an. Banyak dimainkan oleh naka-anak pedesaan dan mulai merambah ke area perkotaan. Dulu, permainan ini tidak se eksis sekarang, lantaran hanya diminati oleh anak-anak tanpa adanya konten-konten membuat viral jagat media sosial. Kini, lato-lato menjadi permainan eksis hingga membuat jagat dunia maya nusantara menjadi viral.
Bahan Lato Berawal dari Kaca
Lato lato yang biasa kamu temukan dimana mana ini terbuat dari bahan plastik PVC, dengan warna yang mencolok agar terlihat cantik. Lato-lato juga tersedia dengan tambahan bahan fosfor sehingga akan menyala ketika dimainkan pada malam hari.
Perlu kamu ketahui, lato-lato pada jamanya ternyata menggunakan material dari kaca hingga terkesan berbahaya bagi penggunanya. Tak jarang, banyak yang memainkan lato-lato ini terkena serpihan kaca yang pecah akibat terlalu keras memainkan bahkan ketika terbanting akibat kurang terkontrolnya emosi.
Kini, inovasi Lato-lato menjadi lebih aman, dan lebih ringan sehingga permainan dapat dilakukan oleh anak-anak dengan bahan yang digunakan dari plastik ataupun kayu.
Diambil Dari Bahasa Bugis
Permainan tradisional satu ini ternyata lahir dari bahasa Bugis. Salah satu daerah di Makassar biasa menyebutnya dengan Katto-Katto. Wajar saja beberapa kompetisi Lato-lato diadakan pertama kali di Kota Makassar. Uniknya permainan lato-lato ini disebut dengan etek-etek dikawasan pulau Jawa.
Harga Lato-Lato
Lato-lato dapat kamu temukan diberbagai daerah, mulai perkotaan hingga pelosok daerah yang tersebar diberbagai toko kelontong, toko permainan, toko online, supermarket dan penjual keliling. Tiap penjual pastinya mematok harga yang berbeda-beda. Namun Lato-lato ini biasa di hargai mulai dari Rp. 8.000 hingga Rp. 50.000 tergantung dari jenis bahan yang digunakan.
Manfaat Permainan Lato-lato
Meski terlihat mudah ketika melihat pengguna yang sudah mahir, namun jangan salah sangka, lato ini ternyata gampang-gampang susah dimainkan. Namun, permainan satu ini menyuguhkan banyak manfaat yaitu, memberikan rasa percaya diri, melatih daya keseimbangan. Melatih daya motorik anak agar terbentuk jiwa tekun dan sabar.
Nah, masih penasaran dengan Lato-lato? Segera mainkan bersama dengan anggota keluargamu, siapa yang lebih jago menyeimbangkannya! Next