Teman Traveler mungkin ada yang gemar bertualang ke pantai atau gunung. Namun adakah di sini yang doyan mengunjungi destinasi sejarah? Yuk, ikuti saya merasakan sensasi mengelilingi Lawang Sewu di Semarang.
Baca juga : Villa Mewah di Ubud, Modal Mulai 300 Ribuan Bisa Staycation Fancy
Lawang Sewu pantang tak dikunjungi jika sedang bertandang ke Kota Lumpia, Semarang. Meski terkesan seram, tak bisa dipungkiri bahwa gedung historis berusia seabad ini memiliki desain menawan.
Berusia Seabad
Lawang Sewu dalam bahasa Jawa berarti ‘Pintu Seribu.’ Sebutan tersebut memag tak salah karena gedung ini memiliki sekitar 1200-an daun pintu. Selesai dibangun tahun 1907, praktis bangunan bersejarah ini sudah berusia kurang lebih 102 tahun.
Pada zaman pemerintahan Belanda, gedung ini berfungsi sebagai kantor NIS (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij), perusahaan yang mengurus jalur kereta. Tak heran jika saya sempat melihat bangkai kereta api di salah satu sudut bangunan.
Lawang Sewu juga sempat berfungsi sebagai kantor PT Kereta Api Indonesia pasca perisitwa proklamasi. Bangunan megah ini pun sempat dijadikan kantor Badan Prasarana Komando Militer, serta Kantor Perhubungan
Bekas Penjara Terkejam
Fakta tentang Lawang Sewu yang tidak banyak diketahui adalah bangunan ini pernah jadi penjara paling menakutkan. Hal ini terjadi selama masa penjajahan Jepang.
Sebuah pertempuran antara pemuda Semarang yang tergabung dalam AMKA (Angkatan Muda Kereta Api), dengan tentara Jepang, sempat memakan korban lima orang dari kubu Indonesia. Peristiwa gugurnya lima pemuda tersebut akhirnya dikenang lewat sebuah prasasti khusus.
Bangunan Terangker di Asia
Saat masih berfungsi sebagai penjara, banyak tahanan yang dikurung hingga meregang nyawa di sini. Lawang Sewu sendiri memiliki komplek penjara bawah tanah kuno. Teman Traveler bisa mengunjunginya dengan didampingi guide.
Sekedar informasi, saat siang hari pun lorong-lorong di sana sangat gelap. Sang Pemandu sampai harus membawa petromaks sebagai penerangan.
Fakta lain tentang Lawang Sewu adalah bangunan ini masuk dalam daftar 16 tempat paling angker di dunia, menurut versi Hostel Worlds. Percaya atau tidak, saya sempat mencium bau anyir darah saat menginjakkan kaki di sini. Jika ingin lebih menghayati suasana, Teman Traveler bisa berkunjung ke sini saat malam hari lho.
Seram tapi Menawan
Sudah bukan rahasia bahwa bangunan ini terkenal seram dan sering mengundang desas-desus soal penampakan makhluk halus. Meski begitu tetap tak bisa dipungkiri fakta bahwa gedung ini sangat megah dan indah. Tak heran jika tempat ini sering dipilih sebagai lokasi pre-wedding maupun pemotretan lainnya.
Jika diperhatikan, desain bangunan ini mirip-mirip bangunan klasik yang biasa ditemukan di Eropa. Namun hal tersebut sangat bisa dipahami, mengingat arsiteknya berasal dari Benua Biru. Maka tidak usah heran jika ciri khas bangunan ala Eropa banyak terlihat jelas di sini, bahkan konon bahan-bahan untuk membangun gedung juga didatangkan langsung dari sana.
Wah, bisa jadi ini rahasia mengapa wisata Semarang ini bisa tetap berdiri kokoh, meski sudah berusia seabad lebih. Terlepas dari kesan seram, pesona keindahannya benar-benar tak bisa dipungkiri. Hal ini membuat Lawang Sewu tampak cantik untuk lokasi pemotretan.
Diminati Banyak Kalangan
Biasanya wisatawan yang suka ke pantai anti berkunjung ke museum atau destinasi sejarah. Turis berusia muda pun, mungkin akan lebih suka menghabiskan waktu di wisata bernuansa kekinian.
Namun kala saya berkunjung ke sini, destinasi yang hanya memungut karcis masuk Rp10.000 ini ternyata dipadati pengunjung dari banyak kalangan. Mulai turis muda hingga berumur. Hal ini membuktikan bahwa meski sedikit seram, gedung ini tetap menawan bagi banyak orang.
Saran saya, sewa guide saat akan jelajah Lawang Sewu. Tak hanya keliling, kalian juga akan mendapat cerita menarik dari tiap sudut gedung bersejarah ini. Selain itu, bakal ada orang yang siap kalian minta tolong untuk memotret. Selamat berlibur. Next