Gardu pandang atau pos tempat pengamatan pada umumnya dibuat dengan tujuan untuk mengawasi dan mengamati segala aktivitas gunung berapi dari kejauhan dengan menggunakan teropong.
Baca juga : Puncak Halimun Camp Bogor, Kemah dengan Pemandangan Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak
Namun, saat ini sudah banyak gardu pandang yang tidak hanya digunakan sebagai pos pengawasan aktivitas gunung berapi, tapi juga dibuat khusus untuk dijadikan sebagai destinasi wisata bagi para turis yang ingin menikmati dan melihat hamparan kota dari ketinggian.
Di Kabupaten Purbalingga sendiri ada beberapa gardu pandang maupun objek wisata lain yang menyuguhkan pemandangan indah persawahan, perbukitan, dan pedesaan yang dapat dilihat dari ketinggian. Salah satu yang akan saya bahas dalam artikel ini adalah Gardu Pandang Sipetung yang terletak di Desa Siwarak, Purbalingga.
Gardu pandang yang terdapat di wilayah Desa Siwarak ini sebenarnya merupakan bagian dari kawasan Rest Area Alur Sipetung. Namun, lokasi gardu pandang itu sendiri berjarak beberapa meter dari area utama. Rest Area Alur Sipetung merupakan tempat yang memberikan nuasansa alam pedesaan yang sejuk khas daerah pegunungan dan dataran tinggi.
Banyak wisatawan yang berkemah di Rest Area Alur Sipetung untuk menikmati sunrise atau menikmati cahaya lampu-lampu dari kejauhan saat malam hari yang nampak sangat indah bila disaksikan dari Gardu Pandang Sipetung.
Area camp emang tidak terlalu luas, Rest Area Alur Sipetung biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan saat cuaca tidak mendukung untuk melalukan perjalanan ke Bukit Njelir atau Gunung Kelir.
Jika Teman Traveler berada di pos Gardu Pandang Sipetung ini maka akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat menakjubkan. Barisan perbukitan yang berjejer, hamparan perkebunan nanas, bahkan rumah-rumah yang ada di pedesaan juga terlihat loh Teman Traveler.
Tak hanya itu, Teman Traveler juga bisa menikmati indahnya sunrice maupun sunset. Pasalnya lokasi Gardu Pandang Sipetung ini sangat pas untuk melihat matahari terbit dan terbenam tanpa takut terhalang rimbunnya pepohonan atau gedung bertingkat yang menjulang tinggi.
Bahkan jika kawan traveler memutuskan untuk menginap atau berkemah di sekitar lokasi Rest Area Alur Sipetung bisa juga menikmati indahnya sorot lampu perumahan dan sorot lampu kendaraan yang hilir mudik dari ketinggian.
Sebenarnya di lokasi Gardu Pandang Sipetung ada fasilitas berupa flying fox, namun saat saya berkunjung ke sana nampaknya flying fox ini sudah tidak lagi dipergunakan. Atau barangkali akan kembali beroperasi saat banyak wisatawan yang berkunjung.
Meskipun merupakan bagian dari kawasan Rest Area Alur Sipetung, nampaknya Gardu Pandang Sipetung sendiri memiliki potensi sebagai objek pariwisata yang cukup menjanjikan.
Hal ini memang telah disadari oleh Pokdarwis setempat terbukti dengan niatnya Pokdawis ini membangun Gardu Pandang Sipetung yang terdiri dari dua pos.
Pos atau gardu pertama terdiri dari dua lantai yang dapat digunakan sebagai titik atau tempat untuk melihat indahnya pemandangan. Bahkan di lantai paling atas awalnya tersedia set kursi dan meja yang digunakan untuk bersantai menikmati pemandangan. Sayangnya, saat ini hanya
tersisa satu kursi saja.
Kemudian pos kedua hanya memiliki satu lantai yang dimanfaatkan sebagai tempat berselfie atau melihat pemandangan, yaitu di lantai paling atas gardu. Sedangakan lantai paling bawah digunakan sebagai tempat penjualan tiket.
Sayangnya ke dua pos gardu pandang ini nampak sudah tidak terurus dan ditinggal begitu saja. Bahkan di pos kedua ada banyak seng-seng yang berserakan baik di lantai atas maupun di lantai bawah.
Di sekitar lokasi yang memang dekat dengan rumah warga juga nampak
sangat sepi. Jalan menuju ke dua pos gardu pandang juga hampir tertutup oleh rerumputan.
Selain dua gardu pandang, di sekitar lokasi juga terdapat fasilitas flying
fox, namun seperti yang telah saya tuliskan di atas flying fox saat ini sudah tidak lagi digunakan.
Fasilitas lainnya adalah toilet umum, seperti nasib gardu pandang yang sudah tidak terurus, begitu pula dengan toilet umumnya. Bahkan nampak telah beralih fungsi sebagai tempat penyimpanan atau gudang.