Selama ini kita sering lihat tempat ngopi di perkotaan dengan berbagai konsep. Ada yang bertema minimalis, ada juga yang membawa alam di tengah kota. Kenapa tidak langsung ngopi di tengah alam terbuka saja? Mari datang ke Gartenhutte, tempat ngopi kekinian anak muda Trawas, Mojokerto.
Baca juga : 10 Kode Keras yang Artinya Pasanganmu Pengen Diajak Traveling
Gartenhutte ini terbilang cukup baru, dibuka di tahun 2020 lalu. Pada awal berdiri, Gartenhutte hadir dengan menu utama kopi Trawas. dengan menu andalan itu saja, tempat ini jadi favorit anak muda Trawas loh. Mereka suka ngopi sambil menikmati pemandangan alam pegunungan yang indah.
Seiring waktu berjalan, tempat ngopi kemudian makin dikenal dan viral. Makin banyak yang datang tak hanya untuk ngopi tapi juga menikmati alam. Apalagi Gartenhutte ini terletak di antara dua gunung, Penanggungan dan Welirang. Makin menambah daya tariknya.
Selain pemandangan dua gunung, di sekitar Gartenhutte juga penuh dengan area sawah terasering. Ngopi atau nongkrong di sini sudah seperti di Ubud. Nah, karena makin banyak yang datang untuk berwisata, pemilik Gartenhutte kemudian mengembangkan tempat ini sebagai destinasi wisata.
Setelah dikembangkan, Gartenhutte kini memiliki banyak sekali spot selfie seperti rumah kayu dengan bentuk seperti segitiga, rumah pohon dan banyak lagi. Selain itu, rencananya akan dibuat wisata kolam dan juga pusat oleh-oleh. Wah, datang ke satu tempat bisa dapat semuanya nih.
Karena awalnya Gartenhutte adalah tempat ngopi dan nongkrong, tentu saja disini tersedia juga wisata kuliner. Untuk menu minuman didominasi dengan perkopian yang memiliki harga mulai dari Rp 5000, sedang menu non kopi juga tersedia dengan harga mulai dari Rp 8000.
Lapar? Di Gartenhutte juga tersedia makanan ringan sampai menu makanan berat kok. Semuanya bisa kamu dapatkan dengan kisaran harga Rp 3000 – Rp 15.000 saja.
Ada fakta unik nih, nama Gartenhutte ternyata berasal dari bahasa Jerman yang berarti pondok atau gubuk kebun. Pemilihan nama ini ternyata karena pondok di Gartenhutte ini mirip dengan yang banyak ditemukan di Jerman. Selain itu, bahasa Jerman sendiri adalah mata pelajaran bahasa asing tambahan yang banyak digunakan di sekolah-sekolah di Mojokerto. Next