Rabu (29/8/2018) dini hari, masyarakat di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta digegerkan dengan gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR). Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter resmi mereka mencatat, guncangan gempa Gunungkidul terjadi pada pukul 01:36:34 WIB dengan kekuatan 5.8 Skala Richter (SR). Gempa berpusat di 112 km barat daya Kabupaten Gunungkidul. Sementara itu kedalaman gempa 10 km dan tidak berpotensi Tsunami. Berikut adalah berita tentang gempa Gunungkidul.
Baca juga : Sensasi Taklukkan Ikan Ganas, Inilah Tujuh Spot ‘Mancing Mania’ di Indonesia
Gempa Dirasakan Sampai Daerah Luar Jogja
Ternyata, gempa Gunungkidul ini tidak hanya dirasakan oleh warga di sekitaran wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa juga terjadi di beberapa wilayah DIY. Di Bantul dengan skala MMI III, di Yogya dengan skala II-III, di Karanganyar II-III, Karangkates II-III, Wonogiri I-II, Banjarnegara I-II, Purworejo I-II, Trenggalek I-II, dan Sawahan I-II. Selain di wilayah DIY, ternyata juga dirasakan di Klaten, Solo, Magelang, Sukoharjo, Gombong, Blitar, Ponorogo, dan beberapa daerah lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Tidak Pengaruhi Aktivitas Gunung Merapi
Gempa Gunungkidul yang terjadi tidak memengaruhi aktivitas Gunung Merapi. Dilansir dari Tribunnews.com, aktivitas di kawah Gunung Merapi masih tetap sama dengan sepekan terakhir. Pagi hari terlihat hembusan asap putih dan intensitas rendah. Subandrio, ahli Gunung merapi BPPTKG Yogyakarta menjelaskan jika aktivitas yang terjadi di Gunung Merapi sifatnya internal, sehingga tidak terpengaruh aktivitas kegempaan yang terjadi di luar.
Penyebab Terjadinya Gempa di Jogja
Rahmat Triyono selaku Kepala Pusat Gempat Bumi dan Tsunami BMKG pasca kejadian langsung membeberkan penyebab terjadinya gempa Gunungkidul melalui akun Instagram resmi mreka. Berdasarkan analisis yang dilakukan, gempa yang terjadi di Gunungkidul diakibatkan oleh aktivitas lempeng Indo-Australia. Lempeng aktif ini menyusup ke bawah lempeng lain seperti halnya lempeng Eurasia.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia,”jelas Rahmat seperti yang dikutip Travelingyuk dari Instagram @infobmkg.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan adanya korban luka-luka ataupun meninggal. Namun diharapkan, masyarakat setempat tetap waspada. Next