Warga Tulungagung wajib berbangga karena sebentar lagi Tulungagung menjadi geopark terbaru di Indonesia. Geopark adalah area yang memiliki kekayaan geologi yang signifikan, sehingga bisa menjadi pusat konservasi alam, pendidikan lingkungan dan purbakala, serta kaya akan kearifan lokal. Seru banget kan! Yuk, kenali hal-hal apa saja yang bisa Teman Traveler temui saat berkunjung ke Geopark Tulungagung!
Baca juga : 4 Tempat Wisata Baru yang Super Instagenic, Liburan Asyik Sambil Kumpulin Konten Ciamik
1. Tanah Karst
Kawasan selatan kota Tulungagung memiliki keindahan karst tak tertandingi. Tanah karst adalah kontur geografis batuan mineral yang mudah larut sehingga dapat membentuk gua bawah tanah yang cantik.
Berhubung sifat batuannya mudah larut, tanah karst adalah kawasan yang rawan kerusakan. Oleh karena itu, yuk kita jaga baik-baik kelestarian tanah ini dengan mendukung Tulungagung menjadi geopark terbaru.
2. Gunung Api Purba “Gunung Budeg”
Gunung Budeg adalah gunung api purba yang berusia kurang lebih 30 juta tahun dengan ketinggian 634 mdpl. Kalian bisa menikmati pemandangan sunrise yang memikat dari puncak gunung ini. Di puncak Gunung Budeg, kalian juga bisa berfoto dengan batu yang diyakini sebagai patung Joko Budeg yang terkena mantra saat bertapa sehingga menjadi batu.
3. Telaga Buret
Rencana Tulungagung menjadi geopark terbaru memasukan kecamatan Campurdarat sebagai salah satu kawasan geopark. Di kecamatan ini terdapat berbagai situs purbakala dan telaga berwana hijau kebiruan yang dinamakan Telaga Buret.
Dulu banyak satwa yang menghuni area telaga yang berukuran 30 x 40 meter ini. Mulai dari satwa terbang, darat, hingga air. Uniknya, air telaga ini tidak pernah kering walaupun musim kemarau tiba.
Air telaga ini juga dapat mengairi empat desa seluas 700 hektare, wow! Setiap tahun masyarakat sekitar mengadakan tradisi ulur-ulur atau selamatan sebagai ungkapan syukur atas Telaga Buret pada bulan Suro penanggalan jawa.
4. Gua Tenggar
Gua Tenggar yang terletak di Desa Tenggangrejo, Kecamatan Tanggunggunung ini memiliki berbagai fosil purba di dalamnya. Mulut gua ini lebarnya 17 meter, adapun panjang gua yang sudah terdeteksi adalah 300 meter, selebihnya masih dalam penelitian.
Gua Tenggar ini juga dipenuhi dengan stalaktit dan stalakmit yang mempesona, bahkan panjangnya ada yang mencapai 8 menter. Teman traveler yang berkunjung, mohon jangan merusak batuan di dalam gua ya, karena batuan tersebut dalam penelitian dan harus kita lestarikan.
5. Konservasi Penyu
Penyu Lekang dan penyu Hijau adalah dua jenis penyu langka yang kerap singgah di Desa Jegglungharjo, tepatnya di Pantai Sanggar untuk bertelur. Hal ini dikarenakan kondisi Pantai Sanggar yang relatif bersih, sehingga membuat para penyu betah bertelur antara bulan Mei dan Agustus.
Kalian yang ingin belajar cara konservasi penyu, silakan menghubungi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Sanggar untuk bersama-sama menghindarkan telur penyu dari bahaya gelombang dan predator, serta memuluskan jalan Tulungagung menjadi geopark terbaru.
Ternyata, Kota Marmer ini memiliki pesona alam yang luar biasa, ya. Nggak kalah dengan daerah Indonesia yang lainnya. Bagaimana, ada yang sudah pernah Teman Traveler singgahi? Next