Chiang Mai dan Chiang Rai adalah dua kota di Thailand bagian utara yang cukup populer bagi wisatawan. Dari Jakarta, terdapat rute penerbangan menuju Chiang Mai atau Chiang Rai menggunakan Air Asia dengan hanya sekali transit di Kuala Lumpur atau Bangkok. Kemudian, dari Chiang Mai ke Chiang Rai atau sebaliknya Teman Traveler bisa naik bus bernama Green Bus selama 3 jam. Tiket untuk bus ini pun bisa dibeli secara online melalui situsnya.
Baca juga : Shining Sehun Day, Saatnya Contek 10 Airport Style Member EXO yang Satu Ini!
Golden Triangle
Chiang Rai terkenal karena terdapat Golden Triangle, yaitu kawasan perbatasan Thailand, Laos, dan Myanmar. Wilayah ketiga negara tersebut dibatasi oleh Sungai Mekong. Kawasan ini disebut Golden Triangle karena pada zaman dulu merupakan segitiga emas perdagangan opium. Kabarnya, kawasan pegunungan di daerah tersebut menjadi penghasil 75% pasokan opium dunia. Saat ini, pada kawasan Golden Triangle terdapat Museum Opium, tugu perbatasan ketiga negara, serta patung Buddha raksasa.
Dari kawasan Golden Triangle di Chiang Rai, Teman Traveler bisa naik speedboat kira-kira 10 menit untuk menuju ke pulau kecil bernama Don Sao yang merupakan wilayah Laos. Jika ingin masuk ke wilayah tersebut, Teman Traveler tidak perlu melakukan proses imigrasi. Di sana terdapat toko-toko dan pasar yang menjual aneka barang seperti suvenir khas setempat, tas, baju, mainan, dan sebagainya.
Salah satu barang yang terkenal di sana adalah whiskey ular. Lalu, ada pula resto cepat saji yang unik yaitu KFC, meskipun secara wilayah termasuk bagian dari Laos, tapi tulisan di menunya menggunakan tulisan Mandarin dan pembayarannya menggunakan Baht, mata uang Thailand. Sementara itu, wilayah Myanmar yang bisa dijangkau naik perahu dari Golden Triangle adalah sebuah pulau kecil juga yang hanya berisi kasino.
Mengunjungi Huay Xai di Laos?
Selain masuk ke wilayah Laos dan Myanmar dari Golden Triangle, Teman Traveler juga bisa masuk ke dua negara tersebut melewati perbatasan antar negara. Perbatasan yang pertama adalah perbatasan Thailand-Laos yang berada di Chiang Kong. Jika dari Chiang Rai, waktu tempuhnya kira-kira satu setengah jam. Setibanya di perbatasan, Teman Traveler bisa memarkir mobil kemudian melalui proses imigrasi.
Laos termasuk wilayah ASEAN, oleh karena itu pemegang paspor Indonesia tidak membutuhkan visa. Setelah selesai, Teman Traveler bisa naik bus yang tersedia di sana untuk melewati Friendhsip Bridge kedua negara agar tiba di border bagian Laos. Naik bisnya cepat kok, hanya 5 menit saja. Nama kota di wilayah Laos ini adalah Huay Xai.
Huay Xai merupakan kota kecil yang lumayan sepi. Dari perbatasan, Teman Traveler bisa naik angkutan seperti mobil terbuka untuk berkeliling kotanya. Secara umum, suasana kotanya mirip dengan kota-kota kecil di Indonesia, Thailand, dan wilayah Asia Tenggara lainnya. Jika Teman Traveler berkunjung ke sini pada bulan April, udaranya sangat panas hingga mencapai 42 derajat.
Mengunjungi Tachileik di Myanmar
Di hari yang lain, Teman Traveler juga bisa ke perbatasan Thailand-Myanmar yang berada di Kota Mae Sai dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan dari Chiang Rai. Sementara itu, kota di wilayah Myanmar yang bernama Tachileik ini sangatlah ramai sehingga berdeda dari perbatasan untuk ke Laos. Demikian pula dari arah sebaliknya, dari Myanmar ke Thailand banyak antrian mobil panjang dan ada banyak pula pejalan kaki yang melewati jembatan pemisah kedua negara tersebut.
Banyak orang yang tinggal di wilayah Myanmar tapi bekerja atau bersekolah di Thailand, jadi harus melewati perbatasan setiap hari. Jika ingin ke sana, lebih baik parkir mobil di perbatasan saja lalu lanjutkan dengan berjalan kaki. Di area perbatasan ada banyak angkutan umum seperti bemo yang bisa mengatarkan Teman Traveler keliling kota. Satu hal menarik tentang Myanmar adalah waktunya lebih lambat setengah jam dari waktu Thailand atau waktu Indonesia bagian Barat.
Suasana di kota Tachileik lumayan ramai. Di sana, salah satu objek terkenalnya adalah Pagoda Emas yakni Shwedagon yang berada di atas bukit ini merupakan replika dari pagoda emas aslinya yang berada di kota Yangon. Pagoda ini dibuat dengan tujuan agar warga setempat tidak perlu memaksakan diri pergi jauh-jauh ke Yangon untuk beribadah di sana. Selain pagoda, di dekat perbatasan ada pasar lokal yang juga bisa Teman Traveler nikmati.
Keliling Chiang Mai dan Chiang Rai
Selain sebagai tempat transit untuk menuju Laos dan Myanmar, Chiang Mai dan Chiang Rai juga menarik untuk dijelajahi. Di Chiang Mai, ada banyak kuil yang indah dan bersejarah, seperti Doi Suthep, Wat Chedi Luang, dan Wat Suan Dok. Pada malam hari, ada pula night market yang menjual banyak barang dan makanan yang menarik dan enak. Sementara di Chiang Rai, Teman Traveler bisa berkunjung ke White Temple, Blue Temple, Black House, night bazaar, dan juga Karen Long Neck Village.
Perempuan-perempuan Karen yang tinggal di perbukitan wilayah utara Thailand memiliki tradisi unik, yakni mereka mengenakan banyak kalung di leher mereka sejak kecil sehingga lehernya terlihat lebih panjang dari perempuan umumnya. Jika ingin berkeliling Chiang Mai dan Chiang Rai, Teman Traveler bisa dengan mudah menggunakan tuk-tuk atau kendaraan semacam bemo.
Dalam waktu kira-kira 5 hari hingga seminggu, Teman Traveler bisa pergi ke tempat-tempat tersebut. Sangat praktis dan jauh lebih murah. Buat perjalananmu jauh lebih istimewa di Golden Triangle. Next