Gultik atau gulai tikungan Blok M, Bulungan, Jakarta Selatan sekarang ini menjadi tempat makan yang digandrungi masyarakat ibu kota untuk berkuliner sembari bersantai ria bersama keluarga ataupun kerabat. Saking banyaknya peminat kuliner gulai tikungan ini, banyak sekali pedagang gulai yang bertaburan dikawasan Blok M untuk menjajakan makanan lezat berkuah itu. Bumbu yang disajikan pun dari rempah rempah komplit yang kuat akan kelezatannya.
Baca juga : Masjid Agung Banten, Kian Megah dengan Wajah Baru
Meski pedagang gulai tikungan ini banyak diemperan trotoar hingga sekitar taman, mereka juga tak pernah sepi pembeli. Mengingat Blok M adalah area tempat tongkrongan anak milenial Jakarta yang kerap menghabiskan waktunya untuk bersantai di kawasan ini. Memang tempatnya dipinggir jalanan dibawah lampu kuning yang sedikit remang remang namun tetap terasa menyenangkan.
Yang membuat banyak peminat Gultik ini adalah harga yang tergolong murah, cukup Rp. 10.000 per porsi, kamu sudah bisa menikmati gulai lezat dengan potongan daging yang banyak serta kerupuk penambah gurihnya gulai. Namun, jangan heran ya kalau porsi nasi hanya sedikit, mengingat gulai lezat dengan harga cuma Rp. 10.000. Kalau masih lapar, kamu bisa meminta tambahan porsi gulai. Tiap warung Gulai Tikungan ini juga menyuguhkan menu sate jeroan, sate telur puyu, dan beberapa gorengan yang bisa dijadikan tambahan lauk. Harganya bervariasi untuk gorengan mulai dari Rp. 1.000 dan untuk sate puyuh Rp. 2.500 dan sate jeroan mulai dari Rp. 3.000 hingga Rp. 5.000.
Penikmat Gulai Tikungan ini bakal membeludak ketika malam minggu atau masuk waktu liburan. Sang penjual bahkan tidak bisa ngapa-ngapain selain aktivitas meracik suguhan gulai di piring untuk pembeli. Biasanya penjual mulai menutup dagangannya saat jam 12 malam dihari biasa, kadang menyisakan sisa kuah gulai. Namun ketika malam minggu atau weekend berlangsung, para penjual akan pulang hingga menjelang subuh sekitar jam 3 pagi. Sisa kuah Gulai selalu habis tanpa sisa sedikitpun. Penjual akan menyiapkan minimal nasi 7 liter atau 6 liter, untuk dagingnya itu bisa 8 atau 9 kilo. Tapi kalau weekend 15 liter dagingnya 18 kg.
Salah satu penjual juga mengutarakan bahwa menyiapkan jumlah daging yang disediakan harus lebih banyak dari nasi. karena suka ada pembeli terkadang makan tuh tidak pakai nasi maunya pakai daging aja. Tapi, kalau hari weekend tidak bisa bungkus, cuma hari biasa saja. Omset yang didapatkan para penjual gulai di kawasan Blok M ini terbilang cukup besar setiap harinya. Hari biasa kalau sepi bisanya 1,5 juta atau 2 jutaan. Weekend bisa di atas 5 juta, antara 8 juta atau 9 juta paling besar 10 juta. Tergantung dari jumlah muda mudi yang melewati daerah sini.
Banyak pembeli yang senang saat menikmati Gulai Tikungan Blok M ini. Mereka bukan hanya sekedar mencari kenyang namun orang-orang yang ke sini karena ingin memanjakan lidah. Sisi lain dari segi harga sangat bersahabat. Penjual gulai di kawasan Blok M ini memang sudah terkenal di berbagai kalangan, khususnya anak muda. Hal ini tidak terlepas dari peran sosial media yang membuat area wisata kuliner itu terus bertambah pengunjungnya. Next