Gunung Andong menjadi destinasi wisata yang seringkali dikunjungi oleh para pendaki gunung. Gunung yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini memiliki ketinggian 1728 mdpl. Dengan ketinggian tersebut maka tak heran apabila para pendaki memilih untuk menyambanginya.
Baca juga : Perjalanan Mendaki Gunung Lawu, Ternyata Tidak Dingin?
Terlebih Gunung Andong menyajikan pemandangan yang sangat indah dengan berbagai macam gunung sebagai latar belakang. Bisa lihat Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Ungaran langsung dari puncak.
Pagi itu, sekitar jam 1 dini hari aku menuju ke basecamp Gunung Andong untuk menikmati sunrise di puncak. Aku berangkat dari Semarang bersama teman-temanku menggunakan sepeda motor. Udara pun sangat dingin di jalanan. Maklum saja, aku memang sengaja berangkat pada dini hari karena akuĀ tidak ingin mendirikan tenda di atas puncak nanti. Aku hanya ingin melihat sunrise, meminum kopi dan makan cemilan lalu turun kembali. Gunung Andong dapat kamu tempuh selama 2 jam sampai puncak. Jadi, aku memutuskan untuk berangkat pada dini hari.
Sesampainya di basecamp jam sudah menunjukkan pukul 3:00 WIB. Aku dan teman-temanku melakukan registrasi di basecamp andong sawit (sawit merupakan basecamp yang paling terkenal di andong), setelah itu kami bersiap-siap untuk melakukan pendakian menuju gunung andong. Karena tidak mendirikan tenda, maka kami hanya membawa beberapa makanan serta kompor dan nesting untuk memasak di atas nanti. Sebenarnya di puncak ada warung, namun kami memilih untuk hemat.
Pendakian pun dimulai, pada awalnya kami disuguhkan dengan jalanan yang masih aspal serta beberapa warung sebelum menuju ke gerbang pendakian gunung andong. Di sekeliling jalur pendakian awal, warga sekitar sini melakukan kreatifitasnya dengan menggunakan botol aqua sebagai hiasan di sekitar jalan pendakian.
Jalur pendakian awal didominasi oleh jalur tanah yang tidak terlalu terjal. Kendati demikian, jalur awal cukup membuat nafasku terengah-engah. Jam pun masih menunjukkan dini hari sehingga udara cukup dingin dan nafas harus diatur sedemikian rupa. Selang beberapa waktu kemudian, akhirnya kami tiba di pos 1. Di sini terlihat banyak sekali pepohonan pinus serta ada bangku untuk istirahat sebelum melanjutkan pendakian.
Setelah istirahat cukup lama, kami kembali melakukan pendakian. Jalur masih berupa tanah dan mulai terjal sedikit. Kendati demikian, jam telah menunjukkan pukul 05:00 WIB dan sebentar lagi mentari akan terbit dari tempatnya. Aku sangat tertarik menyambut datangnya matahari karena ia akan menghangatkan tubuhku setelah semalaman diterpa udara dingin. Perlahan-lahan sang mentari muncul dan menemani pendakianku kali ini. Kedatangannya selalu berhasil membuat manusia takjub kepadanya.
Puas dengan hangatnya sang mentari, perjalanan pun kembali dengan penuh semangat yang tinggi. Jalurnya pun masih sama dan tidak terlalu terjal. Gunung andong memang sangat cocok untuk pendaki pemula sehingga kamu wajib mencobanya kesini.
Tak terasa setelah melewati jalur demi jalur akhirnya kami sampai juga di puncak gunung andong. Di sini sudah ramai sekali pendaki dengan tenda yang berjejer. Di puncak juga ada warung jadi kamu tidak perlu khawatir apabila lupa membawa logistik. Dari sini kamu dapat melihat gagahnya gunung merbabu dengan sangat jelas, serta sindoro sumbing dari kejauhan. Selain itu, di sisi merbabu juga ada merapi yang selalu setia menemani. Di sisi lain, kamu dapat menemukan gunung telomoyo dan ungaran.
Gunung andong memiliki keindahan yang istimewa dengan ketinggian sekitar 1728 mdpl. Dengan ketinggian tersebut, maka gunung ini sangat disarankan untuk pendaki pemula. Sekian cerita perjalanan saya, semoga kamu dapat mengunjungi gunung andong suatu hari nanti. Next