Namanya tidak menggema sebesar Bromo atau Semeru, tetapi soal keindahan, Gunung Batok di TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) sama-sama akan berhasil membuat siapa pun terpana. Di kawasan taman nasional ini, setidaknya terdapat lima gunung yang bisa dikunjungi. Satu di antaranya adalah Gunung Batok. Bahkan, tidak jarang, sebagian pengunjung, menyangka bahwa ia adalah Gunung Bromo. Lalu, seperti apa persisnya pesona kaldera Tengger Purba ini?
Baca juga : Asyiknya Wisata Kuliner Juduk di Pasar Andong De Berran Batu
1. View Kawah Gunung Bromo
Dari atas Gunung Batok di TNBTS, Teman Traveler dapat memandang Kawah Gunung Bromo yang eksotis tanpa penghalang. Terlihat kubangan raksasa dengan latar belakang pemandangan dari pegunungan lain yang ada di kawasan ini. Belum lagi, warnanya yang kontras dengan langit. Sempurna sudah pemandangan yang akan didapat saat Teman Traveler berada di puncak Batok.
2. Gunung Berapi yang Sudah Tidak Aktif
Bentuknya yang seperti batok kelapa terbalik ini, merupakan gunung berapi yang sudah tidak aktif. Berbeda dengan Bromo yang sampai sekarang masih mengeluarkan kepulan asap vulkanik dan sewaktu-waktu dapat mengeluarkan lahar. Walau sesekali terlihat asap dari Gunung Batok, ia tidak akan memuntahkan sesuatu dari perut bumi.
3. Legenda Gunung Batok
Legenda Gunung Batok, dipercaya erat hubungannya dengan cerita Roro Anteng dan Joko Seger; keturunan pertama dari Suku Tengger. Perjalanan kisah cinta keduanya, terhalang oleh niat seorang pembajak sakti namun jahat untuk memperistri Roro Anteng. Karena tidak berani menolak, Roro Anteng mengajukan sebuah syarat. Ia meminta pembajak tersebut untuk membuat lautan di tengah gunung dalam waktu semalam.
Karena kesaktiannya, sang pembajak hanya menggunakan batok kelapa untuk menggali tanah yang ada di sekitar gunung. Roro Anteng panik sebab permintaannya hampir selesai. Ia pun akhirnya membuat ayam-ayam berkokok lalu menumpuk pagi di tengah malam. Karena menyangka pagi sudah tiba, pembajak merasa gagal mewujudkan syarat dari Roro Anteng. Ia pun melemparkan batok yang digunakannya. Batok tersebut jatuh tertelungkup. Sejak itulah konon Gunung Batok terbentuk.
4. Pendakian Gunung Batok
Gunung Batok di TNBTS memiliki ketinggian sekitar 2.440 mdpl. Cukup tinggi untuk dijadikan arena pendakian. Jalur pendakian menuju puncak Gunung Batok cukup menantang. Namun, jangan khawatir karena ia masih mudah untuk didaki. Teman Traveler hanya perlu mempersiapkan fisik dan mental yang prima.
Di sepanjang jalur pendakian, pemandangan indah dari Gunung Bromo menjadi suguhan. Selain itu, kawasan pasir berbisik yang menghampar luas juga tidak luput menghadirkan kekaguman. Sesampainya di puncak, bukan hanya Kawah Bromo yang dapat terlihat, melainkan juga Puncak Gunung Semeru dari kejauhan.
Jika merencanakan untuk kembali menyambangi Bromo dan Semeru, coba mampir ke Gunung Batok di TNBTS. Masih berada dalam satu kawasan, keindahan di sini sama-sama memukau. Bagaimana? Mau ke sana sama siapa kira-kira? Pilih seseorang yang seru dijadikan teman perjalanan ya! Next