Teman Traveler sudah pernah main ke Kota Marmer, Tulungagung? Dengan bentang pegunungan yang panjang yang mengelilinginya, kamu akan dibuat takjub saat berkunjung. Gunung Budheg menjadi satu dari sekian pegunungan yang menjadi destinasi favorit bagi para pendaki atau petualang.
Baca juga : Wonderloft Hostel, Akomodasi Keren Dekat Kota Tua Jakarta
Gunung yang memiliki ketinggian sekitar 630 meter ini memang menawarkan pemandangan menawan dengan menghamparkan pepohonan rindang, tentu lengkap dengan view penjuru kota dilihat dariatas puncaknya.
Terletak di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, tempat wisata tersebut menjadi spot yang tak pernah sepi dari aktivitas pendakian, baik yang sekedar menikmati waktu sengganf di lerengnya dengan duduk-duduk santai di gazebo. Ataupun ingin mendaki sampai ke puncaknya.
Tidak hanya menyimpan keindahan, Gunung Budheg turut menghadirka pesona-pesona menawan lain lh! Gak percaya? Yuk kita kulik bareng biar lebih kenal dan makin penasaran dengan destinasi yang satu ini.
1. Menawan dengan Panorama Puncaknya
Pesona puncak dari Gunung Budheg memang menawarkan view keren. Dengan hamparan lembah-lembah yang indah ketika Teman Traveler sudah sampai di puncak. Lelah dan dahaga yang kamu rasakan ketika menyisir lereng pegunungangan akan terbayar. Rute di beberapa bagian mempunyai tanjakan yang cukup ekstrem. Jadi, siapkan fisik yang prima ya.
Dengan jarak yang tidak terlalu jauh untuk didaki, gunung ini juga cocok untuk pendaki pemula. Tentu saja, karena alasan itu kemping di kawasan Gunung Budheg dapat menjadi pilihan liburan saat akhir pekan. Sunset
maupun sunrise di Gunung Budheg tak kalah keren lho. Tidak percaya? Mari buktikan sendiri.
2. Kaya Cerita Sejarah
Gunung Budheg yang membentang di sepanjang Desa Tanggung, memanglah terkenal lantaran adanya batu yang dianggap sebagai patung pertapaan dari Joko Budheg. Gugusan batu besar yang lengkap dipayungi pohon raksasa sejatinya menyimpan kisah drama roman klasik tentang cinta sang Joko Budheg, dengan sang pujaan hati Roro Kembang Sore. Cinta yang akhirnya bertepuk sebelah tangan, memaksa sang Joko Budheg bertapa sangat lama sampai berubah menjadi batu.
Tidak jauh dari kawasan tersebut, terdapat pula berbagai situs bersejarah berupa petilasan, goa sampai beberapa candi besar yang kaya cerita sejarah. Kisah-kisahnya sangat erat bersinggungan dengan peninggalan kerajaan besar baik Majapahit atau Mataram, dari yang bercorak Kejawen sampai Budha. Next