Pernahkah Teman Traveler mendengar Gunung Butak? Gunung satu ini telah menjadi saksi sekian pendaki yang berhasil dan gagal. Meskipun namanya tidak sehits Bromo dan Semeru, tapi destinasi favorit ternyata menyimpan keindahan yang menarik dan satu-satunya. Simak ulasan berikut ini!
Baca juga : 4 Rekomendasi Wisata di Garut Jawa Barat, Rencana Liburan Setelah Pandemi
Tawarkan Pemandangan Beragam
Seorang kawan bernama Alif telah mendaki Gunung Butak sebanyak tujuh kali. Pertama kali mendaki gunung ini, Alif dan satu teman kuliahnya. Baginya, gunung ini menarik. Selama pendakian, Teman Traveler akan
temukan beragam pemandangan. Teman Traveler akan dibuat berdecak kagum. Sepanjang pendakian menawarkan corak vegetasi yang berbeda-beda. Nggak bosen deh!
Teman Traveler akan temukan hutan basah di salah satu pos lantas di pos satunya lagi teman-teman akan temukan hutan kering. Ada juga cemoro kandang (hutan cemara). Sementara itu semakin mendekati padang sabana, Teman Traveler bisa temukan hutan edelweis. Inilah alasan mengapa pendakian ke Butak tidak membosankan meski lumayan panjang dan menguras tenaga.
Melihat Malang dari Semua Sisi
Setelah mencapai puncak Gunung Butak, Teman Traveler bisa saksikan Malang dari semua sisi yang mengelilinginya, lho. Alif mengatakan bisa melihat Gunung Semeru di arah timur. Jika bergeser ke arah utara, Teman Traveler bisa melihat Gunung Arjuno-Welirang, dan ada Gunung Kelud serta Kota Kediri di arah barat. Menakjubkan bukan?
Hal ini semakin menambah deretan gunung yang mempesona di Malang. Teman Traveler yang tertarik, bisa memulai pendakian via Panderman. Jalur ini masih satu jalur dengan pendakian menuju Gunung Panderman di Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Batu, Malang. Gunung dengan ketinggian 2.868 mdpl ini cocok untuk pendaki pemula karena treknya tidak terlampau sulit tapi bagus untuk melatih diri.
Sabana di Puncak Gunung
Ini nih yang bikin Gunung Butak istimewa. Terdapat padang sabana di puncaknya. Di padang sabana yang luas ini biasanya para pendaki mendirikan tenda. Di sini Teman Traveler bisa nikmati keindahan bunga edelweis dan melihat pemandangan indah perbukitan di sekitar Malang.
Panorama padang rumput yang luas ini akan manjakan penglihatan Teman Traveler. Sambil beristirahat, Teman Traveler bisa melihat pemandangan ini dan bercengkerama dengan pendaki yang lain, memotret momen di atas puncak, atau memasak untuk mengganjal perut yang lapar. Di sabana ini, Teman Traveler akan temukan pula sumber mata air alami dan segar.
Awas Kena PHP!
Di awal pendakian, Teman Traveler akan diuji oleh tanjakan PHP nih. Mungkin teman-teman akan merasa sangat lelah. Tenaga terguras dan mungkin rasanya ingin kembali saja ke basecamp. Tetapi jangan menyerah karena tanjakan PHP ini memang menyusahkan pendaki. Kata Alif, tanjakan ini disebut PHP karena panjang dan lama. Jadi rasanya seolah nggak sampai-sampai.
Tanjakan ini salah satu hal menantang di Gunung Butak. Jika Teman Traveler berhasil melewati tanjakan ini dan rintangan yang lain, perjalanan teman-teman akan tergantikan dengan pesona sabana di puncak hingga keindahan alam yang beragam sepanjang pendakian. Kalian juga bisa melihat sunrise di sini. Sudahkah menyiapkan fisik dan mental menghadapi tanjakan PHP ini?
Mendaki adalah candu. Begitu saya mendeskripsikannya. Sebagian orang menganggap hiking adalah perjalanan keramat karena melibatkan pertarungan melawan diri sendiri. Setiap langkah adalah pembuktian diri sendiri dan perjuangan mencapai tujuan. Menguji keteguhan dan ketabahan diri dalam menapakkan kaki di puncak.
Teman Traveler yang merencanakan mendaki gunung, bisa ke Gunung Butak dan hiking spot lainnya, seperti kawasan Bromo Tengger Semeru. Destinasi wisata yang pas untuk para pecinta tantangan nih.