in , ,

Gunung Ciremai via Apuy, Perjalanan Menuju Atap Jawa Barat!

Ingin mendaki Atap Jawa Barat, Ikuti ulasan ini agar pendakian Teman Traveler makin aman.

Pemandangan dari atapnya Jawa Barat (c) Muhammad Sabillurosyad/Travelingyuk

Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian mecapai 3.073 mdpl. Karena status tertinggi itulah, Ciremai seringkali menjadi target pencapaian tersendiri untuk pendaki, khususnya yang berada di Jawa Barat.

Baca juga : Mandalika, a Huge Project in a Remarkable Part of Lombok

Gunung Ciremai sendiri bisa dicapai melalui 4 jalur pendakian, yaitu jalur Palutungan di Kuningan, jalur Linggarjati di Kuningan, jalur Linggasana yang juga dari Kuningan, dan jalur Apuy dari Majalengka. Meski medan perjalanan jalur Apuy tidak sepanjang jalur Palutungan, juga tidak seberat jalur Linggarjati dan Linggasana, pendakian di jalur Apuy tetap sukses menantang adrenalin.

Kemiringan Medan yang Konsisten

Medan perjalanan Gunung Ciremai jalur Apuy (c) Muhammad Sabillurosyad/Travelingyuk

Dari awal sejak melewati pos pemeriksaan, jalan yang dilalui sudah menanjak meski kemiringannya masih terbilang naik bertahap. Hanya saja selama perjalanan, track datar hingga landai termasuk hal yang langka, itupun hanya bisa Teman Traveler temui di sekitar pos 1-2. Gunung Ciremai sendiri memiliki 6 pos, dan semakin banyak pos yang kamu lewati, jalanan akan semakin curam.

Waktu Tempuh Selama 7-8 Jam

Waktu tempuh yang lama membuatmu harus bersiap dengan perjalanan malam hari (c) Muhammad Sabillurosyad/Travelingyuk

Stamina dan mental akan sangat diuji dalam pendakian ke gunung Ciremai via Apuy.  Selain karena melahap tanjakan sejak awal, jalur itu perlu ditempuh dalam waktu umumnya selama 7-8 jam. Tentu saja stamina akan
sangat diuji karena perjalanan panjang ditambah medan yang menantang sejak dari awal pendakian. Mental juga akan sangat diuji karena jarak tiap pos cukup panjang, dimana hal ini juga akan menguji keterampilan Teman Traveler mengolah logistik, manajemen waktu, makan dan juga penggunaan air, mengingat jalur ini tidak memiliki sumber air yang bisa diandalkan. Teman Traveler tentunya sudah pasti harus menyiapkan lampu karena akan menempuh perjalanan malam.

Daerah Sekitar Puncak yang Berbatu

Medan bebatuan di sekitar puncak Gunung Ciremai (c) Muhammad Sabillurosyad/Travelingyuk

Dari semua medan tanjakan, yang paling berbahaya adalah pendakian terakhir menuju puncak karena medannya adalah bebatuan. Berhati-hati memilih pijakan, menjaga kesimbangan. Jangan lupa memperhatikan kondisi orang-orang disekitar atau rombongan, untuk saling menjaga dari medan bebatuan, dan angin yang juga turut mempengaruhi eseimbangan. Karena medan yang dilalui sangat menantang, maka jangan lupa untuk menggunakan sepatu pendakian atau sandal yang memang cocok dengan kondisi medannya.

Puncak Gunung Ciremai (c) Muhammad Sabillurosyad/Travelingyuk

Semua tantangan yang sudah dilalui akan terbayar saat mencapai puncak. Bila Teman Traveler berhasil mencapai puncak Ciremai, maka kamu seolah berhasil di atap Jawa Barat. Kalaupun Teman Traveler tidak berkesempatan mencapai puncak, jangan pula merasa gagal. Keselamatan tetap yang utama, pengalaman berharga telah didapat setelah melalui banyak tantangan, yang terpenting adalah kembali ke rumah dengan selamat. Next

ramadan

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Taman Ujung Water Palace, Tempat untuk Cari Ketenangan di Pulau Bali

Suguhan Menu di Pasti Kangen Cafe Sidoarjo

Pasti Kangen Cafe Sidoarjo, Cicipi Uniknya Pizza Manis