Usai kebakaran di Gunung Bromo di awal bulan September lalu, kali ini berita mengejutkan datang dari Gunung Lawu. Hutan di lereng gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini mengalami kebakaran hebat yang mengakibatkan pendaki gagal muncak. Bahkan, ritual malam satu suro mengalami hambatan. Seperti apa kronologi gunung lawu terbakar? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca juga : Spot Foto Instagenic Cimahi, Catat Biar Gak Ketinggalan Keren
Terbakar Sejak Pertengahan Bulan Agustus
Gunung cantik yang berada di Kabupaten Ngawi, Magetan dan Karanganyar ini pertama kali terbakar pada 17 Agustus. Api berhasil dipadamkan di tanggal 21 Agustus 2018. Namun pada pada 22 Agustus 2018, api kembali muncul dan berhasil padam pada 27 Agustus 2018. Setelah sepekan, percikan api kembali muncul di tanggal 3 September lalu dan hingga saat ini masih belum mati. Tidak hanya titiknya yang susah ditemukan, hal ini karena akses air menuju lokasi yang cukup jauh.
Hutan Seluas 30 Hektar Hangus Terbakar
Kebakaran hebat di hutan gunung lawu ini belum diketahui pasti titik pusatnya. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa, titik tersebut berada di wilayah Ngawi. Hal ini terlihat dari cahaya api yang berada di sisi utara gunung. Tim gabungan Perhutani, TNI, Polri, dan relawan juga melakukan penyisiran guna mengantisipasi munculnya titik api baru di gunung ini. Meski sudah hampir satu bulan, tapi belum diketahui penyebab hutan seluas 30 hektar tersebut terbakar. Kuat dugaan karena musim kemarau dan kencangnya angin.
Pendakian Gunung Lawu Resmi Ditutup
Berapa titik gunung lawu terbakar ini ternyata ada yang tidak jauh dari jalur pendakian. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pendakian Gunung Lawu akhirnya ditutup per tanggal 10 September 2018. Penutupan tersebut belum diketahui sampai kapan, mengingat kebakaran yang masih terjadi di beberapa titik. Sementara pendaki yang sudah sampai di puncak telah dievakuasi melibatkan personel BPBD Magetan dan BASARNAS berjumlah 50 personel.
Pendaki Gagal Gelar Ritual Malam Satu Suro
Setiap tahunnya, Gunung Lawu menjadi tujuan para pendaki untuk malam suroan. Setidaknya 5 ribu orang biasa mendaki di tanggal 1 Suro tahun ini jatuh pada tanggal 11 September 2018. Namun, karena kebakaran hebat, ritual tersebut gagal dilaksanakan. Bahkan pendaki yang sudah berangkat menuju puncak diminta untuk turun kembali. Akibatnya, ratusan calon pendaki memadati halaman pintu masuk beberapa jalur pendakian. Beberapa di antaranya memutuskan mendirikan tenda dan kemping di lokasi yang disediakan perhutani.
Gagal menggelar ritual bukanlah masalah besar, dari pada harus mempertaruhkan nyawa dan melanggar peraturan untuk tetap mendaki di kondisi saat ini. Semoga kejadian Gunung Lawu terbakar ini tidak terulang lagi dan api segera padam. Amin Next