in , ,

Jalan-Jalan Sambil Belajar Di Hutan Mangrove Wonorejo

Mangrove Surabaya
Mangrove Surabaya
Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Di daerah Wonorejo, Rungkut Kota Surabaya terdapat sebuah lokasi konservasi tanaman mangrove yang juga difungsikan sebagai tempat wisata. Untuk menjangkau tempat ini diperlukan waktu sekitar 40 menit dari pusat Kota Surabaya ataupun dari Bandara Juanda.

Baca juga : Dari Pecel Sampai Roti Bluder, ini Oleh-oleh Khas Madiun yang Bikin Ngiler

1. Suasana Teduh Dimulai Dari Sebelum Masuk Kawasan Mangrove

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Lokasi tempat wisata mangrove di daerah pesisir wonorejo ini memang terkenal sangat panas. Tetapi begitu kita sampai di area parkir kita akan disuguhi pepohonan yang mulai tumbuh tinggi yang membuat suasana sedikit adem. Ditambah lagi sepanjang jalan menuju lokasi wisata konservasi mangrove juga ditanami pepohonan dan berbagai tanaman yang membuat tempat ini menjadi lebih segar. Saat tiba di gerbang masuk area mangrove pun kita akan disuguhi bunga-bunga indah yang bergelantungan di gerbang masuk.

2. Jalan-Jalan Santai Di Atas Jembatan Kayu Hutan Mangrove

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Menikmati keindahan dan suasana di taman wisata edukasi ini bisa kita lakukan dengan berjalan-jalan di sepanjang jembatan kayu yang telah tersedia di atas kawasan konservasi mangrove. Jangan khawatir terjatuh karena jembatan kayu ini dibuat sangat aman dan kokoh. Dari sini kita bisa melihat2 seluruh area konservasi mangrove yang ada di kiri dan kanan, selain itu jika beruntung kita akan mendapati beberapa hewan seperti burung elang, atau bahkan kera ekor panjang yang memang berhabitat di wilayah ini.

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Masih dengan berjalan-jalan di atas jembatan kayu di atas kawasan konservasi mangrove kita juga bisa menemukan banyak sekali papan informasi yang menyediakan catatan tentang jenis tanaman mangrove dan juga beberapa satwa yang ada di wilayah konservasi ini. Dengan membaca informasi tersebut tentu jalan-jalan kita di Hutan Mangrove Wonorejo ini menjadi bermanfaat dan mendidik. Tentunya juga tidak bosan karena kita tidak hanya berjalan berputar-putar sampai capek.

3. Kebersihan Yang Selalu Dijaga

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Daya tarik objek wisata edukasi ini yang lainnya adalah kebersihannya. Jika kita lihat mulai dari area parkir sampai masuk ke sudut-sudut jembatan kayu yang disediakan untuk kita berjalan mengamati tanaman mangrove, di setiap titik pasti ada tempat sampah yang jaraknya tidak terlalu jauh. Hal ini tentu menyadarkan pengunjung untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Apalagi kebanyakan pengunjung area wisata ini membawa makanan sendiri untuk dimakan bersama teman atau keluarga di sini.

4. Naik Perahu Mengelilingi Kawasan Mangrove

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Kalau sudah puas berputar mengelilingi area konservasi mangrove dengan berjalan kaki dan membaca setiap detil informasinya, kita juga bisa berputar-putar di perairan sekitar konservasi mangrove. Di tempat ini disediakan kapal motor dengan kapasitas maksimal 10 sampai 15 orang. Dengan kapal motor kita bisa mengitari area konservasi mangrove seluas 200 hektar ini dengan diberi batasan waktu maksimal selama 1,5 jam. Untuk biaya naik kapal motor ini adalah 25 ribu untuk orang dewasa, sedangkan anak-anak hanya 15 ribu saja.

5. Disediakan Tempat Istirahat Untuk Bersantai

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Mengingat lokasi wisata berada di pesisir dan memiliki cuaca yang sangat panas, pengelola wisata mangrove ini juga menyediakan beberapa gazebo untuk kita bersantai sekedar duduk-duduk sambil menyantap makanan bekal kita. Beberapa gazebo untuk bersantai ini ada di sisi-sisi jembatan kayu di atas hutan konservasi mangrove. Tentu tujuannya adalah menjadi tempat kita beristirahat saat lelah berjalan-jalan menikmati rimbunnya tanaman mangrove.

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Selain itu tepat di depan gerbang masuk area konservasi mangrove terdapat sebuah gazebo besar yang lebih mirip dengan bangunan pendopo kecil yang juga bisa kita gunakan untul beristirahat dan berkumpul. Beberapa pengunjung juga ada yang memanfaatkan tempat ini untuk mengadakan acara seperti arisan, ulang tahun, dan lainnya. Untuk kita yang sangat kelelahan tentu juga bisa tidur di tempat ini, mengingat tempatnya yang bersih berlantai keramik.

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Ada satu lagi fasilitas bersantai melepas lelah yang letaknya bersebelahan dengan pendopo kecil di bagian depan tempat wisata ini yang berupa ayunan terbuat dari bambu. Bermain ayunan saat kita lelah pasti akan menyenangkan apa lagi sambil ngobrol bersama pasangan atau teman.

6. Spot Foto Di Atas Konservasi Mangrove

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Tempat wisata tentu tidak jauh dengan namanya lokasi foto. Walaupun di tempat wisata ini adalah area konservasi mangrove, tapi tentu juga tidak ketinggalan menyediakan beberapa spot menarik untuk kita mengambil foto. Salah satunya adalah yang betada di sebuah sudut yang terletak di sisi jembatan kayu di atas area konservasi mangrove. Di sini bisa kita temukan sebuah bangunan rumah kayu yang bisa kita gunakan sebagai spot foto karena bangunannya sangat unok terbuat dari kayu. Biasanya orang memanfaatkan spot ini untuk mengambil foto untuk prewedding. Selain itu rumah kayu ini juga disewakan untuk kita jika mau beristirahat, karena di dalamnya juga tersedia tempat tidur.

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Untuk kita yang ingin berfoto tapi tidak membawa kamera yang bagus, masih di area konservasi mangrove ini juga menyediakan spot foto yang pengambilan gambarnya akan dilakukan oleh petugasnya. Di dalam area ini kita disediakan beberapa spot pilihan yang kesemuanya berlatar belakang tanaman mangrove.

7. Melihat Kebun Tanaman Buah Di Area Depan Konservasi Mangrove

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Di halaman depan area wisata mangrove ini kita akan menemukan budidaya tanaman unik yang menyerupai labu yang ada di film kera sakti. Tanaman buah ini adalah sebuah labu air, warga lokal menyebutnya belonceng. Buahnya yang berwarna hijau bergelantungan seperti kendi ini menarik wisatawan untuk mengamatinya. Selain itu di area ini juga banyak ditanam beberapa tanaman buah lain seperti terong, cabe, dan lainnya yang bisa kita temui di area yang sama dengan tanaman labu air ini.

8. Fasilitas Toilet Dan Ibadah Yang Sangat Bersih

Hutan Mangrove Wonorejo (c) Welly/Travelingyuk

Kalau kita melihat bersihnya area wisata mangrove ini pasti sangat kagum, padahal letaknya di daerah pesisir. Begitu juga saat kita masuk ke area toilet dan juga mushalla, selain bangunannya yang bagus dan terawat kebersihan tempat ini juga amat sangat terjaga. Di sekitar toilet ini juga ditanam bunga-bunga yang rapi menghiasi dan membuat toilet ini jauh dari kesan jorok dan kumuh. Next

ramadan
Membaca buku

Cara Mengatasi Bosan Disaat Isolasi Mandiri di Rumah

fi situs warisan unesco terbaru

UNESCO Menambahkan Situs Warisan Dunia Terbaru di Eropa dan Asia