Physical Distancing kini telah diterapkan pada seluruh negara untuk meminimalisir terjadinya penularan antar sesama manusia. Peringatan jaga jarak di tempat umum ini telah disiarkan dan harus tetap dilaksanakan terlebih ketika pandemi masih mengkhawatirkan. Hal ini juga ditetapkan oleh Arab Saudi terlebih saat Ibadah Haji dimulai.
Baca juga : Korean Fried Chiken Tidak Dianggap Kuliner Khas oleh Warga Negeri Ginseng
Haji yang dimulai hari tepatnya 29 Juli atau 8 Zulhijah pada kalender islam mulai memperketat protokol kesehatan termasuk pada beberapa tempat pelaksanaan ibadah haji khususnya tawaf. Terdapat tanda jaga jarak atau marka berwarna biru dengan jarak 1,5 hingga 2 meter di sekitar Ka’bah di Masjidil Haram, Mekkah.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Haji yang biasanya diikuti hingga 2,5 juta orang, kini hanya ada 1.000 hingga 10.000 jemaah saja. Hal tersebut diharapkan agar jemaah tidak berdesak-desakkan layaknya pelaksanaan Ibadah Haji pada tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, terdapat berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh jemaah saat haji tahun ini.
Tawaf yang merupakan rangkaian pelaksanaan Ibadah Haji kini dilakukan berkelompok yakni sekitar 20 orang lengkap dipimpin oleh ketua rombongan yang telah ditunjuk langsung oleh Arab Saudi. Masih dalam masa pandemi membuat pemerintah Arab Saudi selalu menjaga kebersihan dan sterilisasi baik sebelum maupun setelah tawaf.
Selain menerapkan physical distancing, jemaah masih belum bisa mengunjungi Masjidil Haram khususnya untuk Teman Traveler yang melaksanakan Ibadah Haji Tahun ini. Selain masih ditutup untuk umum, pengelola Masjidil Haram juga tidak henti-hentinya membersikan dan sterilisasi pada setiap sudut masjid. Next