Siapa yang tidak mengenal Bapak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Gubernur dari DKI Jakarta terdahulu. Namun, tenang saja,
saya tidak akan membahas sepak terjang Ahok di dunia politik. Mari kita bahas yang ringan-ringan saja.
Baca juga : Lupis Mbah Satinem, Kuliner Dekat Tugu Jogja yang Antrenya Pakai Nomor
Ada yang tahu gak sih kalau kampung halaman Ahok berada di Belitung. Di sana, terdapat lokasi bernama Kampoeng Ahok yang menjadi salah satu ikon pariwisata dari kabupaten itu. Kampung ini merupakan wisata terpadu dari kampung halaman Basuki Tjahaja Purnama. Disebut terpadu karena di lokasi ini, kita bisa mendapati beberapa tempat atau bangunan yang membentuk sebuah perkampungan. Nah, bangunan pertama yang dijumpai saat berkunjung adalah Rumah Ahok yang merupakan replika dari tempat tinggal Ahok yang dulu dibangun oleh Ibundanya, Buniarti Ningsih (70) sejak tahun 1965.
Rumah Ahok ini dulunya pernah diperbaiki atau direnovasi sebanyak tiga kali. Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2009 silam. Sebelum berwujud seperti sekarang ini, rumah Ahok sendiri merupakan rumah panggung khas rumah tradisional zaman dulu.
Meski telah menjadi tempat wisata, tapi ketika Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Imlek tiba, keluarga Ahok akan berkumpul di sini untuk
merayakan kedua momen tersebut. Mengingat, zaman dulu saat mereka hidup di kampung halamannya dimana keluarga Ahok saling bercengekerama dan makan bersama.
Dibandingkan rumah-rumah lain di sekitarnya, rumah keluarga Ahok ini nampak beda sendiri. Bangunannya memiliki dua tingkat dan terdiri dari lima kamar. Dengan mendatangi tempat ini, kita akan bisa merasakan nuansa cerita dan pengalaman menarik tentang Ahok sejak masa kecil beliau hingga masa dewasanya. Persis di depan rumah panggung tersebut merupakan rumah asli dari kedua orang tua Ahok yang sudah direnovasi.
Ketika masuk ke dalam, wisatawan tidak akan dipungut biaya apapun. Di dalamnya, kita akan mendapati beberapa hal tentang Ahok seperti karikatur Ahok, hadiah dari masyarakat sekitar. Kemudian ada bingkai-bingkai foto keluarga Ahok, Presiden Joko Widodo dan Basuri (adik dari Ahok).
Kemudian, masuk ke ruang tengah rumah Ahok, kita akan menjumpai ruang keluarga yang berisi televisi layar datar dan satu set sofa berwarna merah marun. Di tengah rumah, kita juga bisa mendapati meja yang diatasnya terdapat camilan khas Belitung seperti keripik, kue basah dan kue kering. Di dekat sofa sendiri kita bisa mendapati Bar mini dengan beberapa pajangan botol-botol minuman.
Sementara itu, jika kita berjalan terus ke belakang rumah, kita bisa menjumpai empat kandang burung dan beberapa sepeda yang terparkir rapi. Menariknya, di rumah panggung ini kita bisa berwisata kuliner dengan sajian beberapa menu khas Belitung. Dengan konsep lesehan beralaskan tikar, tentu momen kuliner makan siang di rumah panggung akan terasa asik!
Menuju halaman samping rumah Ahok, kita bisa menjumpai Sanggar Batik Simpor yang merupakan sebuah galeri dan tentu saja sanggar batik. Di sanggar batik ini kita bisa melihat-lihat beberapa koleksi, membelinya sebagai oleh-oleh hingga turut serta dalam membatik. Menarik, kan?
Namun, denger-denger di berita sih tempat ini mau diganti nama dari “Kampoeng Ahok” menjadi “Kampoeng Fifi”, yang nama adiknya. Hal ini dikarenakan Ahok sendiri tidak mau lagi dipanggil Ahok, melainkan dipanggil BTP.
Dalam Instagram pribadinya, Fifi menjelaskan bahwa Kampoeng Ahok ini memang didirikan oleh dirinya dan anak-anak Ahok atas seizin Ahok juga. Hingga saat ini pun hasil penjualan dari objek wisata tersebut rupanya dialokasikan untuk membantu warga setempat.
Selain berkuliner, di rumah panggung ini kita juga bisa berbelanja aneka produk UKM Belitung Timur sebagai oleh-oleh. Beberapa produk UKM Belitung Timur yang bisa kita beli untuk buah tangan antara lain souvenir kerajinan tangan, kue dan juga beragam jenis jajanan dan makanan kering. Next