Setelah kebakaran di Gili Lawa Darat dan Gempa Lombok, kabar buruk kembali mengejutkan seluruh pelaku pariwisata di Flores dan Indonesia. Kampung Adat Gurusina dilalap ‘si jago merah’ pada Senin (13/8/2018), yang mengakibatkan puluhan rumah tradisional hangus tak bersisa. Hingga artikel ini ditulis, hanya 6 unit rumah yang tersisa dari kejadian tersebut. Lalu seperti apa kronologi Kampung Adat Gurusina terbakar? Berikut ulasannya.
Baca juga : Kampung Ramadan Desa Beji, Meriah dengan Aneka Pertunjukan Budaya
Kronologi Kampung Gurusina Hangus Terbakar
Kejadian kebakaran yang melahap kampung adat di Desa Watumanu, Kecamatan Jerebu, Kabupaten Ngada ini terjadi sejak pukul empat sore waktu setempat. Kobaran api makin menjadi-jadi dalam hitungan detik karena seluruh rumah tradisional di sini berdinding kayu dan beratap alang-alang. Dilansir dari beberapa sumber, kobaran api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.30 WITA oleh petugas pemadam kebakaran dari Kota Bajawa. Hingga saat ini, masih belum diketahui penyebab bencana tersebut.
Kerugian Akibat Kebakaran di Kampung Gurusina
Beruntungnya, tidak ada korban akibat kebakaran di kampung Gurusina. Namun, kerugian jelas terlihat dari banyaknya rumah adat yang hangus terbakar. Setidaknya 27 rumah adat dan 6 rumah pendamping yang terdiri dari 3 baga serta 3 ngadu untuk upacara adat terbakar habis. Dari jumlah total, hanya tersisa 6 rumah dan ruang baca yang terselamat. Itupun karena lokasinya berjauhan dari lainnya.
Lakukan Ritual Tolak Balak Pasca Kebakaran
Sesuai dengan adat yang berlaku, seluruh warga tak langsung meninggalkan kampung. Penghuni desa adat ini masih melakukan ritual zezo api, yaitu upacara tolak bala menghindari hal-hal buruk datang kembali. Sebelum mengungsi ke tempat lain, semua warga terlebih dulu memastikan bahwa api benar-benar telah padam. Selain itu juga mencari tahu sumber api berasal. Dulunya, pelaku kebakaran akan diusir, tapi peraturannya kini diganti dengan memaafkannya.
Riwayat Gurusina yang Menarik Wisatawan
Kampung di lereng Gunung Inerie ini merupakan salah satu desa adat di Flores yang masih terjaga adat istiadatnya. Selain budaya dan keramahan penghuninya, panorama alam di sekitar kampung ini juga membuat banyak wisatawan penasaran. Namun, untuk sampai di sini, tidaklah mudah karena harus melakukan perjalanan dengan jalan kaki. Beberapa wisatawan yang datang sekalian berkunjung ke Kampung Tolela dan Bena yang juga tak kalah mencuri perhatian.
Hingga saat ini banyak penggalangan dana untuk membantu warga akibat Kampung Adat Gurusina terbakar. Sementara perbaikan rumah adat masih belum diketahui perkembangannya. Semoga bencana tersebut menjadi kasus terakhir. Amin. Next