Kuali tanah, cobek, souvenir adalah salah satu contoh dari beberapa gerabah yang sering kta jumpai bahkan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan gerabah sendiri memang sempat terancam dengan kehadiran perkakas maupun souvernir plastik yang di anggap lebih tahan lama dan praktis.
Baca juga : Nasi Krawu Buk Tiban, Konsisten Nikmat Sejak 1979
Namun sebuah desa di Blitar yang sebagian besar penduduknya berpenghasilan sebagai pembuat gerabah perlahan mulai bangkit dengan membuat konsep desa wisata yang di inisiasi oleh warga demi keberlangsungan industri kecil di tempat itu sendiri.
Wisata Edukasi Kampung Gerabah dimulai sejak 2010. Namun, sang anak yang kini meneruskan usaha gerabah milik orang tuanya, mulai memberikan perhatian serius pada tahun 2014. Dan kini kampung tersebut
sudah banyak dikenal wisatawan khususnya dari sekolah-sekolah baik
di dalam maupun luar kota Blitar yang ingin memberikan edukasi sekaligus berwisata kepada anak didiknya.
Berlokasi di dusun precet desa Plumpung Rejo kecamatan Kademangan kabupaten Blitar Kampung Gerabah ini terletak tidak jauh dari Kampung Coklat yang masih satu kecamatan. Saat saya mencari lokasi tempat ini sedikit mengalami kendala akan minimnya papan informasi keberadaan lokasi kampung gerabah walaupun sudah memakai bantuan petunjuk digital, sesekali saya bertanya ke penduduk setempat untuk memastikan
arahnya benar menuju kampung wisata tersebut.
Saat memasuki lokasi kurang dari 100 meter baru saya melihat sepanjang di depan rumah warga berjejer gerabah yang disusun rapi seperti baru saja dilakukan pengeringan cahaya matahari.
Di rumah yang paling banyak men-display gerabah itulah berlokasi Tempat Edukasi Gerabah yang berupa workshop menyatu sebagai area edukasi. Area workshop terdiri dari area display sekaligus tempat edukasi berupainformasi, area pembuatan lengkap dengan meja berputar, area pembakaran, serta area pewarnaan atau lukis.
Kampung Gerabah ini menurut Bpk Burhanudin selaku pemilik dan pengelola menyatakan bahwa pada hari normal aktif sekolah tempat wisatanya dalam satu minggu rata-rata menerima tamu dari kalangan sekolah maupun instansi pendidikan antara 4-5 group.
Kampung wisata ini memang memberikan keunikan pada pengunjung wisatanya yaitu mereka tidak hanya mendapatkan informasi tentang jenis gerabah dan material gerabah tapi juga bisa praktek langsung mulai
dari nol membuat, membentuk dan melukis gerabah itu sendiri.
Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk bisa
praktek langsung juga cukup murah mulai dari :
Paket I : Rp.
12.000,-/orang untuk mewarnai gerabah dan hasilnya boleh dibawa pulang
Paket II : Rp.
15.000,-/orang untuk belajar membuat gerabah
Paket III: Rp.
25.000,-/orang meliputi membuat dan melukis gerabah
Menurut pemilik untuk paket yang membuat gerabah, hsail pembuatan tidak bisa lansung di bawa pulang karena masih basah dan belum dilakukan proses pengeringan yaitu jemur dan pembakaran. Untuk pengelola mengganti nya dengan souvenir yang sudah jadi sebagai buah tangan.
Dengan keramahan dan suasana yang menyenangkan dari pengelola Wisata Edukasi Kampung Gerabah ini sangat di sayangkan untuk dilewatkan jika berkunjung ke Blitar. Buah tangan yang unik dan pengalaman dengan praktek langsung membuat gerabah akan mengusik
rasa ingin tahu kita ketika sudah berada disini. Semoga lancar prakteknya. Next